Gandeng Polri Hingga FIFA, Erick Thohir Tegaskan Satgas Mafia Bola Akan Dihidupkan Kembali!

- 19 Februari 2023, 23:34 WIB
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri) didampingi Menpora sekaligus Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali (tengah) menjabat tangan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (kanan) usai konferensi pers terkait upaya penegakan hukum pada pengaturan skor di sepak bola Tanah Air di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (19/2/2023). Polri menyatakan komitmennya dalam mendukung PSSI untuk pemberantasan pengaturan skor pertandingan dengan mempersiapkan Satgas Antimafia Bola.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri) didampingi Menpora sekaligus Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali (tengah) menjabat tangan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo (kanan) usai konferensi pers terkait upaya penegakan hukum pada pengaturan skor di sepak bola Tanah Air di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Minggu (19/2/2023). Polri menyatakan komitmennya dalam mendukung PSSI untuk pemberantasan pengaturan skor pertandingan dengan mempersiapkan Satgas Antimafia Bola. /Antara/Aditya Pradana Putra./

 

 
BERITA KBB - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan komitmennya untuk memberantas mafia bola di Indonesia. Dia berujar, mafia bola di bal - balan tanah air kudu mendapatkan kartu merah.
 
"Sudah waktunya kita memberikan kartu merah kepada mafia bola. Ini sebuah hal yang sudah jadi benalu dan membuat kita semua malu karena tidak hanya terjadi di liga, tetapi pernah juga terjadi di laga Timnas kita," ujar Erick di Gelora Bung Karno, Minggu 19 Februari 2023.
 
Erick juga berkata, pemberantasan mafia bola dan pengaturan skor tidak cukup dengan bicara saja. Menurutnya, perlu ada langkah konkret yang dilakukan. Alhasil, PSSI pun menggandeng Polri, Menpora, dan FIFA untuk memberantas borok ini.
 
 
"Tentu PSSI bersama FIFA, kami menjaga momentum dengan bersepakat membangun sebuah keputusan yang sifatnya internasional, sehingga ketika kami menghukum individu yang main di Indonesia, itu berlaku di seluruh wilayah hukum FIFA," ujar Erick.
 
"InsyaAllah niat baik kami didukung bapak Menpora (Zainudin Amali) dan Kapolri, makanya kami mengundang mereka sekarang untuk mensinkronisasi tujuan kita dalam penegakan match fixing ini," tambahnya.
 
Erick menegaskan, PSSI tidak akan pandang bulu dalam rangka penegakan mafia bola. Siapa pun yang terlibat, baik itu pemain, pelatih, atau manajemen tim, akan mendapatkan hukuman berat jika kedapatan melakukan pengaturan skor.
 
 
"Akarnya yang perlu kita cabut, dan kita tidak boleh takut! Hukumannya bertingkat. Tapi kalau perlu, seumur hidup diblacklist dari sepakbola, biar jera. Posisi saya tegas: tumpas mafia pengatur skor sampai tuntas," tutur Erick.
 
Menyambut keinginan dari Ketum PSSI ini, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo siap memberikan dukungan penuh. 
 
Dia mengaku, akan memperkuat lagi Satgas Anti Mafia Bola yang sudah dibentuk pada 2018 silam.
 
"Pada 2018, kita telah membentuk Satgas Anti Mafia Bola dan saat ini kita akan terus perkuat sehingga apa yang jadi program Ketum PSSI Erick Thohir soal sepak bola fair dan juga pembentukan atlet - atlet berprestasi bisa terwujud," ujar Listyo.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x