Gerhana Matahari Hibrida: Pengertian Hingga Cara Melihatnya, Dimana Saja?

- 13 April 2023, 21:43 WIB
Gerhana Matahari Hibrida Terjadi 20 April 2023 di Indonesia
Gerhana Matahari Hibrida Terjadi 20 April 2023 di Indonesia /Instagram lapan_ri/
 
BERITA KBB - Gerhana matahari hibrida akan terjadi menjelang perayaan Idul Fitri pada 20 April 2023. Fenomena unik dan langka ini sebenarnya bisa diamati di Indonesia.
 
Lantas, di wilayah mana saja gerhana matahari hibrida akan terjadi? Berikut daftar wilayah dan waktu pengamatannya.
 
Simak yuk, siapa tahu, mungkin di daerah Anda termasuk salah satu daerah yang bisa melihat gerhana matahari hibrida. 
 
 
Menurut Space, gerhana matahari hibrida merupakan fenomena langka, karena hanya terjadi beberapa kali dalam satu abad. 
 
Namun dalam waktu dekat fenomena ini bisa diamati di wilayah tertentu, terutama di wilayah Samudera Pasifik dan Hindia.
 
Tidak seperti gerhana biasa, gerhana matahari hibrida bertransisi dari total ke bentuk cincin. Ini terjadi ketika bayangan bulan meluncur melintasi bumi.
 
Lebih khusus lagi, bumi yang melengkung dan bayangan bulan memiliki permukaan yang berbeda. Ada area gelap dan area terang.
 
Ketika bulan berada dalam orbit elips sejauh mungkin dari bumi dan umbra (wilayah gelap) masih memenuhi permukaan bumi, terjadilah gerhana matahari hibrida.
 
 
Menariknya, di beberapa tempat bulan menutupi matahari sepenuhnya. Namun, di tempat lain, ada gerhana matahari cincin.
 
Sebagai wilayah yang mengalami gerhana matahari hibrida, Indonesia bisa mengalami fenomena tersebut pada 20 April mendatang. Dilansir Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), fenomena tersebut berlangsung selama 3 jam 5 menit dari Biak.
 
Selain di Indonesia, gerhana matahari hibrida dapat dilihat di seluruh Australia Barat dan Timor Leste. 
 
Meskipun Indonesia termasuk negara yang bisa melihat Gerhana Matahari Hibrida, tapi gak semua wilayah, ya. Fenomena hanya bisa dilihat dari beberapa wilayah tertentu.
 
 
BRIN akan melakukan riset dan pengamatan di Biak. Proses pengamatan sebenarnya juga bisa dilakukan di Jakarta. Akan tetapi, durasinya gak terlalu lama seperti di Biak, hanya sekitar 2 jam 37 menit.
 
Selain Jakarta dan Biak, mana saja wilayah yang mengalami Gerhana Matahari Hibrida?
 
Sumatera: Padang, Medan, Pekanbaru (Riau), Tanjungpinang, Bengkulu, Jambi, Palembang, Bandarlampung, dan Pangkalpinang.
 
Jawa: Serang, Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya
 
Bali dan Nusa Tenggara: Denpasar, Mataram (Lombok), dan Kupang
 
Kalimantan: Palangkaraya, Pontianak, Banjarbaru, Samarinda, Tanjungselor
Sulawesi dan Papua: Gorontalo, Manado, Palu, Mamuju, Sofifi, Ambon, Sorong, Manokwari, Jayapura, Nabire, dan Wamena.
 
Sementara itu, beberapa wilayah di Indonesia Timur akan mengalami Gerhana Matahari Total ketika Gerhana Matahari Hibrida berlangsung. Ini daftar wilayahnya:
 
Pulau Maopora (Maluku)
Pulau Kisar (Maluku)
 
Pulau Watubela (Maluku)
Pulau Damar (Maluku)
 
Randepandai (Papua Barat)
Kepulauan Antalisa (Papua Barat)
 
Pulau Num (Papua Barat)
Roswar (Papua Barat)
 
Kota Biak (Papua)
Wooi, Serui (Papua)
 
Untuk wilayah yang mengalami Gerhana Matahari Sebagian adalah Yogyakarta. Inilah provinsi pertama yang akan mengalami fase awal fenomena tersebut pada pukul 09.29 WIB. Sedangkan, fase akhir bisa dilihat di Medan pada pukul 11.28 WIB. 
 
Gak harus menjadi peneliti untuk menyaksikan Gerhana Matahari Hibrida kok. Kamu bisa menggunakan bantuan teleskop yang disertai filter khusus matahari. Opsi lainnya, kamu bisa menggunakan metode proyeksi lubang jarum.
 
Hindari melihatnya secara langsung karena dapat mengganggu kesehatan mata. Bahkan, risiko terburuknya, mata bisa buta.
 
Itulah wilayah yang mengalami Gerhana Matahari Hibrida. Apakah tempat tinggalmu masuk ke wilayah yang bisa melihat fenomena langka tersebut?.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x