Berbeda dengan PBNU dan Pemerintah, PP Muhammadiyah Telah Tetapkan Lebaran Idul Fitri 1444H pada 21 April 2023

- 16 April 2023, 17:10 WIB
Berbeda dengan PBNU dan Pemerintah, PP Muhammadiyah Telah Tetapkan Lebaran Idul Fitri 1444H pada 21 April 2023
Berbeda dengan PBNU dan Pemerintah, PP Muhammadiyah Telah Tetapkan Lebaran Idul Fitri 1444H pada 21 April 2023 /Tangkapan Layar/
 
BERITA KBB - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan Idul Fitri 1444 H/2023 M pada hari Jumat, 21 April 2023. 
 
Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan pemerintah baru akan meninjau hilal pada Kamis, 20 April 2023. 
 
Perbedaannya terletak pada metode penghitungan awal  bulan Hijriah.  Muhammadiyah menggunakan metode hisab atau perhitungan, sedangkan NU dan pemerintah menggunakan metode rukyat. 
 
Penggunaan metode hisab itu selama ada bulan baru, mencapai 1 Hijriah. Sedangkan metode rukyat mengharuskan melihat bentuk bulan baru secara langsung  dengan mata atau dengan alat. 
 
 
Direktur Institut Falakiyyah PBNU KH Sirril Wafa mengatakan perselisihan antara NU, pemerintah dan Muhammadiyah  merupakan hal yang wajar dan sudah berlangsung lama. 
 
"Karena perbedaan seperti itu di Indonesia  sudah  berulang kali terjadi dan diketahui umat Islam, sudah saatnya setiap anggota kelompok yang berbeda memahami akar perbedaannya dan tidak mengambil sikap apriori. Karena kita tahu apa masalahnya. Karena perbedaan seperti itu di Indonesia berulang kali terjadi dan diketahui oleh umat Islam, sudah saatnya setiap anggota kelompok yang berbeda memahami akar perbedaan mereka dan tidak mengambil sikap apriori. Saya harap kita bisa saling memahami," ujar Sirril kepada NU Online, seperti dikutip situs tersebut, Jumat, 14 April 2023. 
 
Sirril mengingatkan kita bahwa perbedaan tidak boleh dijadikan  identitas permanen. Karena umat Islam adalah bersaudara. 
 
“Jangan sampai perbedaan ini mengkristal menjadi identitas yang permanen,” ujarnya. 
 
Ia juga menegaskan bahwa perbedaannya bukan pada tidak saling menunjukkan ego siapa yang benar. Bedanya justru  ada perbedaan referensi. 
 
 
“Jika setiap orang memahami bahwa perbedaan itu sebenarnya bukanlah masalah yang utama, melainkan hanya masalah pada tataran haara atau furu’iyah, di mana pada dasarnya teks-teks agama atau teks-teks tersebut adalah sama, maka perlu dilakukan upaya peningkatan pemahaman,” yang akan memungkinkan  solusi untuk dicari adalah bergerak ke basis bersama tanpa menekankan ego kelompok," ujar Sirril.  
 
Sebelumnya, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi juga mengimbau masyarakat saling menghargai perbedaan di hari raya Idul Fitri. 
 
"Kami mengajak masyarakat untuk menjaga kerukunan persaudaraan, saling menghormati, saling memuji, perbedaan bukan menjadi faktor yang memecah belah persaudaraan anak umat Islam dan bangsa lain," ujar Zainut pada Rabu, 12 April 2023 di Jakarta. 
 
PP Muhammadiyah  menetapkan 1 Syawal 1444 H pada Jumat 21 April 2023. Namun, pemerintah memprediksi menetapkan 1 Syawal 1444 H pada Sabtu 22 April 2023. 
 
Sebab, kata Zainut,  21 April 2023 merupakan posisi bulan baru masih di bawah cakrawala. 
 
"Insya Allah Kemenag akan menggelar sidang isbat pada 20 April 2023. Dalam perhitungannya, Bulan Baru masih di bawah ufuk dan sangat mungkin terjadi perbedaan," ujarnya.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x