Berita KBB - Sebanyak 217,7 juta data kependudukan dan catatan sipil (Dukcapil) Direktorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Kemendagri) RI yang bocor, dilaporkan dijual peretas di dark web.
Data dukcapil yang tersimpan di Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Terpusat Online itu diduga dibobol oleh Bjorka, sosok yang beberapa waktu lalu menghebohkan publik dengan membobol data sensitif milik negara dan publik.
Kabar 217,7 juta data dukcapil Kemendagri RI dijual ini diketahui dari unggahan akun Twitter @DailyDarkWeb pada Selasa 18 Juli 2023. Unggahan itu menyebutkan, pelaku peretasan tengah menjual 131 GB data kependudukan sipil di dark web.
"Diduga, data dari SIAK, yang dimiliki oleh Dukcapil Kementerian Dalam Negeri. Aktor mengklaim sedang menjual 217.750.843 data," cuit akun Twitter @DailyDarkWeb yang aslinya ditulis dengan Bahasa Inggris.
Dilansir PMJ News Selasa ini, data dukcapil yang bocor dan dijual ini terdiri dari NIK, nomor KK, nama, jenis kelamin, dan nama ibu kandung. Adapun harga yang dibanderol pelaku peretasan yakni 5.000 dolar AS atau sekitar Rp74,9 juta.
Sebelumnya, Dirjen Dukcapil Teguh Setyabudi pada Senin 17 Juli 2023 kemarin menyebut, tidak ada data yang bocor dari SIAK Terpusat Online.
SIAK Online Terpusat sendiri merupakan sistem digitalisasi yang digunakan oleh Dukcapil. Sistem ini menghubungkan pelayanan kependudukan dan catatan sipil di berbagai daerah secara online.
Editor: Siti Mujiati
Sumber: PMJ News