Hari Penerbangan Nasional: Mengenal Cureng, Pesawat Berlogo Merah Putih Pertama yang Terbang Pasca Merdeka

- 26 Oktober 2023, 20:36 WIB
Ilustrasi pesawat Hari Penerbangan Nasional 2022. kisah tentang Cureng, pesawat berlambang Merah Putih pertama yang terbang pasca kemerdekaan pada 27 Oktober 1945 yang diperingati
Ilustrasi pesawat Hari Penerbangan Nasional 2022. kisah tentang Cureng, pesawat berlambang Merah Putih pertama yang terbang pasca kemerdekaan pada 27 Oktober 1945 yang diperingati // Tangakapan layar/ pesawat_garuda_indonesia

Berita KBB - 27 Oktober sejatinya bukan tanggal yang biasa saja bagi Indonesia, khususnya insan penerbangan di Tanah Air. Tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Penerbangan Nasional dan merupakan sebuah momentum penting dan bersejarah dalam perjalanan bangsa.


Dikutip dari laman DJKN Kemenkeu, Hari Penerbangan Nasional diperingati setiap tanggal 27 Oktober untuk mengenang salah satu peristiwa bersejarah bagi Indonesia pasca meraih kemerdekaan pada tahun 1945.


Kala itu, tanggal 27 Oktober 1945, Komodor Udara Agustinus Adisutjipto menerbangkan pesawat Cureng berlambang merah putih untuk pertama kalinya setelah Indonesia merdeka. Adisucipto menerbangkan pesawatnya di langit Lapangan Udara Maguwo Yogyakarta, mengitari area sekitarnya.

 

Baca Juga: Jadwal Indosiar 27 Oktober 2023, Ada BRI Liga 1 Persik Kediri vs Persebaya Surabaya dan Film Asia First Strik


Pesawat Cureng berlambang merah putih itu diketahui merupakan hasil rampasan dari Jepang saat para pejuang Indonesia berhasil menguasai Lapangan Udara Maguwo. Sebanyak 50 pesawat rusak yang berada di sana diperbaiki dan dicat ulang dengan memberi tanda lingkaran berwarna merah putih yang melambangkan bendera Indonesia.


Menurut laman TNI AU, pesawat Cureng yang diterbangkan Komodor Udara Adisutjipto pada tangga 27 Oktober 1945 itu merupakan buatan Jepang, diproduksi Nippon Hikoki KK pada 1933 dan dikenal dengan nama Yokusuka K5Y atau Shinsitei. Sebanyak 5.591 unit diproduksi selama perang Asia-Pasifik.


Pesawat ini memiliki mesin tunggal bersayap ganda atas-bawah, 2 tempat duduk depan-belakang, dan tanpa dilengkapi penutup kokpit. Dengan motor radial dingin angin Teppo berdaya 350 tenaga kuda, pesawat ini dapat terbang dengan kecepatan 157 kilometer per jam dan mendarat dengan kecepatan 92,6 kilometer per jam.


Lebih lanjut dijelaskan, Yokusuka K5Y dapat terbang sejauh 708 kilometer dengan batas ketinggian praktis 4.000 meter dan lama terbang 4,5 jam.


Dalam Perang Asia-Pasifik, pesawat yang mendapat julukan Red Dragonfly atau Capung Merah oleh Sekutu ini, digunakan untuk misi Kamikaze atau menghancurkan sarana tempur musuh dengan cara menabrakkan pesawat ke sasaran.


Sementara di Indonesia, pesawat Yokusuka K5Y alias Cureng ini kemudian digunakan sebagai pesawat latihan di Sekolah Penerbangan pimpinan Adisucipto, sesuai dengan fungsi aslinya. 25 unit pesawat di Maguwo yang berhasil diperbaiki, digunakan sebagai armada pertahanan landasan udara tersebut dan sarana latih penerbang-penerbang junior TNI AU.


Setelah teruji sebagai pesawat latih untuk penerbang, Cureng kemudian bertugas sebagai pesawat latih terjun payung, terbang formasi, dan lintas daerah. Bahkan pada 1947, pesawat ini digunakan menyerang pos-pos Belanda di Ambarawa dan Salatiga.

 

Baca Juga: Sinopsis Bhagya Lakshmi ANTV Kamis, 26 Oktober 2023: Anjana Marah Besar pada Vikrana karena Hal Ini


Operasional pesawat Cureng kala itu sayangnya tidak luput dari kecelakaan. Pada 14 Januari 1946, pesawat yang diawaki Iswahjudi dan ditumpangi Wiriadinata jatuh saat mengudara. Beruntung, keduanya selamat dari kecelakaan pesawat pertama di Indonesia pasca kemerdekaan itu.


Kecelakaan kedua terjadi pada 2 September 1946 di Cipatujah Tasikmalaya, ketika pesawat Cureng yang diawaki Opsir Udara II Tarsono Rudjito mencoba melakukan pendaratan darurat. Dalam musibah ini, Tarsono gugur dan menjadi korban pertama kecelakaan pesawat militer di Indonesia pasca kemerdekaan.


Pada 26 Oktober 2017, pesawat Cureng yang tersisa direstorasi dan disimpan di Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala, setelah diabadikan Museum TNI Satria Mandala Pusjarah TNI sejak 1977 untuk mengenang kiprah pesawat ini di masa revolusi kemerdekaan Indonesia.


Itulah kisah tentang pesawat Cureng yang diterbangkan Komodor Udara Adisutjipto pada 27 Oktober 1945 dan menjadi pesawat berlambang Merah Putih pertama yang terbang di langit Indonesia pasca kemerdekaan, yang kemudian diperingati sebagai Hari Penerbangan Nasional.***

 

Editor: Siti Mujiati

Sumber: DJKN Kemenkeu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah