Dikutip dari laman UICI.ac.id, Pertempuran Surabaya dilatarbelakangi kedatangan tentara Sekutu yang ditebengi pasukan Netherlands Indies Civil Administration (NICA) di Surabaya pada 25 Oktober 1945.
Pasukan Sekutu yang dipimpin Brigjen A.W.S. Mallaby ini awalnya berniat mengamankan para tawanan perang, melucuti senjata tentara Jepang, dan menjaga ketertiban di Surabaya.
Namun, kenyataannya mereka menerobos pos-pos pertahanan di dalam kota, sehingga pihak pejuang menganggap hal ini sebagai tindakan memerangi Indonesia yang baru merdeka.
Hal ini semakin jelas ketika pasukan Sekutu yang didominasi tentara Inggris menyerang penjara yang dijaga pihak pejuang dan membebaskan tawanan perang, serta menuntut rakyat untuk menyerahkan senjata.
Tentu saja Indonesia menolak mentah-mentah tuntutan tersebut, dan dipertegas dengan penyerangan pos-pos pertahanan Sekutu oleh pejuang yang dipimpin Bung Tomo. Serangan ini berujung dengan gencatan senjata antara pejuang dan pasukan Inggris.