BERITA KBB- Setidaknya ada 13 halte bus di Jakarta yang mengalami kerusakan akibat kerusuhan unjuk rasa tolak Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja di DKI Jakarta Kamis 8 Oktober 2020. Kejadian ini pun membuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membuat beberapa keputusan.
Anies mengatakan, agar halte bisa digunakan maka oihaknya akan membangun halte sementara. Sebab, jika dikalkulasi perbaikan halte akan menghabiskan sekitar Rp 25 Miliar.
"Penanganan terdekat, DKI akan membangun halte sementara," kata Anies di Bundaran HI Jakarta, Kamis 8 Oktober 2020 seperti yang diberitakan Galamedianews.com dengan judul artikel Anies Baswedan Geleng-geleng Kepala, Harus Keluarkan Rp25 miliar Perbaiki Kerusakan Usai Aksi Demo.
Baca Juga: Ridwan Kamil Tandatangani Surat Aspirasi Buruh se-Jabar untuk Presiden RI dan DPR RI
Baca Juga: Mendapatkan putusan rehabilitasi untuk Dwi Sasono, Widi Mulia tak Berhenti ucapkan syukur
Anies pun berjanji akan segera memperbaiki fasilitas umum di Jakarta yang rusak saat demo tolak RUU Omnibus Law berlangsung. "Jadi halte yang terbakar tentu tidak bisa malam ini diperbaiki. Jadi halte-halte masih diukur seberapa besar nanti yang rusak total akan disiapkan halte sementara," kata Anies.
Salah satu halte busway yang rusak ialah Halte TransJakarta Bundaran Hotel Indonesia. Anies sempat menengok ke lokasi dan melihat kerusakan yang terjadi.
Setelahnya, Anies bertemu dengan pedemo yang terdiri dari masyarakat dan mahasiswa. Pada pertemuan itu, Anies menyampaikan bahwa memberikan aspirasi ialah hak setiap orang.