Presiden Jokowi Klaim Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Indonesia Lebih Baik Dari Negara Lain

- 12 Oktober 2020, 15:31 WIB
Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo.
Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo. /RRI

BERITA KBB - Presiden Joko Widodo mengklaim tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Indonesia naik dan lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan dunia. Hal itu dia ungkapkan dalam Rapat Terbatas (melalui video konferensi) dengan topik Laporan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional dari Istana Merdeka Jakarta, Senin, 12 Oktober 2020.

“Rata-rata kesembuhan per-11 Oktober mencapai 76,48 persen. Dan ini sudah lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan dunia yang sebesar 75,03 persen. Ini juga sudah lebih baik,” kata Jokowi di Istana Merdeka.

Ia menegaskan hal itu sebagai sesuatu yang baik dan oleh karena itu angka rata-rata kesembuhan harus ditingkatkan.

Baca Juga: Awas! Jumlah Kasus COVID-19 di Bandung Cenderung Naik Dua Pekan Terakhir

Baca Juga: Berbeda dengan Jakarta, di Bandung Salon Masih Dilarang Beroperasi


Beberapa hal yang harus dilakukan di antaranya dengan meningkatkan standar pengobatan dari rumah sakit, di ICU, maupun di tempat-tempat isolasi.

“Dan kita juga sudah bisa menekan rata rata angka kematian, meski masih di atas dunia, di (angka, red.) 3,55 persen,” kata Presiden. Angka tersebut, ujarnya, masih lebih baik dari dua pekan sebelumnya yang mencapai lebih dari 3,77 persen.

“Namun masih lebih tinggi dari angka kematian dunia yang berada di 2,88 persen. Ini saya kira tugas besar kita di sini bagaimana rata rata angka kematian itu bisa ditekan terus,” katanya.

Baca Juga: Presiden Prioritaskan Penanganan Covid-19 di 12 Daerah Ini

Baca Juga: Penasaran Isi Draf Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang Final? Ini Dia Link Download PDF-nya


Laporan yang diterima Presiden Jokowi menunjukkan sampai dengan 11 Oktober 2020, rata-rata kasus aktif COVID-19 di Indonesia 19,97 persen.

“Saya kira bagus, karena ini lebih rendah dari rata-rata COVID-19, kasus aktif COVID-19 dunia yang mencapai 22,1 persen. Kita lebih baik. Dan juga lebih baik dari, kalau kita lihat di 27 September 2020 yang lalu yang mencapai 22,46. Jadi penurunannya kelihatan sekali dari 22,46 menjadi 19,97 persen,” katanya.

Hal yang juga penting, kata dia, menekan kasus positif dengan terus menyampaikan mengenai kedisplinan dalam protokol kesehatan.***

Editor: Ganesha Gautama

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x