Fenomena Langit Bulan Juli 2022, Ada Fenomena Supermoon Hingga Hujan Meteor Aquariid. Catat Tanggalnya!

11 Juli 2022, 21:08 WIB
Ilustrasi. Hujan meteor akan terjadi di langit Bandung pada tanggal 29 Juli 2022. Fenomena langka astronomi ini tak berbahaya dan bisa diamati dengan mata telanjang. /Tangkapan layar Youtube @Ikhy RH/

 

BERITA KBB – Langit malam pada bulan Juli telah menyediakan berbagai fenomena yang akan memanjakan mata.
 
Pada 14 Juli mendatang, Bulan yang sedang dalam tahap purnama akan mencapai titik terdekat dengan Bumi, fenomena yang disebut dengan perige. Dalam tahap ini, Info Astronomy melansir jarak Bulan ke Bumi hanya ‪357.418‬ km.
 
Tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang dari biasanya, kamu sedang menengok fenomena Supermoon. 
 
Baca Juga: Inilah Daftar Para Pemain Top Dunia Absen Di Turnamen Singapore Open 2022, Mengapa? Simak Alasannya
 
Menurut In the Sky, Bulan saat itu akan berada di langit konstelasi Sagittarius. Karena bedanya tidak begitu signifikan, bagi yang tak terbiasa melihat Bulan, ukuran Bulan akan terlihat biasa saja.
 
Pertemuan Bulan dengan berbagai planet dimulai keesokan harinya. 
 
Pada 15 Juli, Bulan dijadwalkan bertemu dengan planet Saturnus. Saat berkonjungsi, Bulan dan Planet Bercincin ini akan terpisah hanya 4 derajat.
 
Baca Juga: Setelah Tes Usia Mental Yang Viral, Kini Giliran Kapan Saya Meninggal? Yuk Cek Link Nya Disini
 
Terlihat di langit malam pada pukul 08.30 malam waktu setempat, konjungsi ini akan terlihat di langit timur, tepatnya di konstelasi Capricornus. 
 
Jika kamu ingin melihat Saturnus dengan kemegahan cincinnya, maka siapkan teleskop, ya.
 
Setelah Saturnus puas bertemu dengan Bulan, saatnya giliran Planet Raksasa.
 
Pada 18 Juli mendatang, Jupiter akan menyapa Bulan. Menurut Info Astronomy, Jupiter akan berada di sebelah utara Bulan dan terpisah hanya sekitar 4 derajat satu sama lain.
 
Baca Juga: KUR BRI Bisa Sampai Rp 2 Miliar, Apa Saja Syarat dan Ketentuannya? Ternyata Cukup Mudah
 
Terlihat di langit Timur konstelasi Cetus, konstelasi Bulan dan Jupiter sudah bisa disaksikan sejak pukul 11.00 malam waktu setempat.
 
Meski planet terbesar di Tata Surya, Jupiter hanya akan terlihat bak bintang kuning di langit. Untuk melihatnya secara detail berikut dengan satelitnya, gunakan teleskop.
 
Pada 22 Juli mendatang, Bulan akan terlihat dalam fase sabit. Jika dilihat lebih dekat, kamu akan menemukan Mars.
 
Meski bisa terlihat sebelum terbitnya Mentari selama Juli 2022, sang Planet Merah akan terlihat jelas saat berkonjungsi dengan Bulan.
 
Terpisah hanya 2 derajat, In the Sky meramalkan Bulan dan Mars akan terlihat di langit timur konstelasi Aries. 
 
Fenomena ini dapat terlihat pada pukul 02.00 dini hari waktu setempat. Agar Mars bisa terlihat lebih detail di sisi barat Bulan, seperti biasa, gunakan teleskop
 
Menjelang akhir bulan Juli 2022, hujan meteor Delta (δ) Aquariid Selatan yang aktif dari 12 Juli sampai 23 Agustus akan mencapai puncaknya pada 30 Juli. 
 
Seperti namanya, hujan meteor ini akan terlihat di langit timur konstelasi Aquarius. In the Sky mengklaim bahwa hujan meteor ini berasal dari komet P/2008 Y12 (SOHO).
 
Saat sedang mencapai puncaknya, hujan meteor δ-Aquariid Selatan akan bermula pada pukul 09.30 malam waktu setempat. 
 
Turun dengan intensitas 25 meteor per jam, pastikan bidang pandangmu luas, langit bebas polusi cahaya (terutama di kota besar), dan tak ada halangan untuk memandang langit.
 
Itulah berbagai fenomena langit yang siap menghiasi langit malam Juli 2022. Kalau terlewat, jangan berkecil hati, masih ada fenomena langit bulan - bulan berikutnya.***
 

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler