IPW: Polri Dihimbau tidak keluarkan ijin Liga 1 dan Liga 2

24 September 2020, 10:32 WIB
Neta S Pane/Cirebon.Pikiran Rakyat /

BERITA KBB- Indonesian Police Watch (IPW) menghimbau Polri agar tidak memberi ijin pelaksanaan pertandingan sepakbola Liga 1 dan 2 pada awal Oktober ini. Pasalnya, angka positif pandemi Covid-19 saat ini terus naik secara signifikan.

"Dikhawatirkan akan menimbulkan banyaknya klaster baru. Selain itu dilarangnya Liga 1 dan 2 pada awal Oktober ini, sama artinya Polri akan menyelamatkan pelaksanaan Piala Dunia U-20 di Indonesia pada pertengahan 2021 mendatang," ucap Ketua Presidium IPW Neta S Pane, Kamis (24/9/2020).

Neta menilai, masalah pandemi Covid-19, adalah faktor utama Polri untuk tidak memberi ijin kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) dan PSSI untuk melanjutkan kompetisi Liga 1, yang akan dimulai 1 Oktober serta Home Tournament Liga 2, yang digelar di empat kota Medan, Riau, Lampung dan Cilacap, pada 17 Oktober 2020. Alasannya, kondisi Covid-19 di Indonesia, semakin meningkat.

Menurut Neta, jika LIB tetap menggelar Liga 1 yang dipusatkan di Jogja bagi enam klub di luar Jawa, seperti Persiraja Banda Aceh, Barito Putra, Borneo FC, Bali United, PSM Makassar dan Persipura Jayapura, dikhawatirkan akan melahirkan klaster baru pandemi Covid 19.

Baca Juga: Sentil Pemerintah Soal Influencer! dr Tirta: Buat Saja Kementrian Influencer

Baca Juga: Positif Covid-19, Ini Pesan Komedian Nunung

"Ada dua alasan, kenapa Polri jangan memberi ijin. Pertama, inskruksi Presiden Jokowi yang menegaskan, masalah kesehatan dan kemanusian lebih diutamakan, ketimbang masalah ekonomi. Kedua, maklumat Kapolri Jenderal Idham Aziz tentang semboyan “Salus Populi Suprema Lex Esto” yaitu Keselamatan Rakyat Merupakan Hukum Tertinggi," katanya.

Neta mengungkapkan, munculnya kluster baru bertolak belakang pada sikap semua kepala daerah, yang sudah memberi instruksi kepada bawahannya, untuk menjalankan protokol kesehatan secara ketat. Jika, LIB dan PSSI tetap bandel menggelar kompetisi, dan melahirkan klaster-klaster baru penyebaran Covid-19 di Jogjakarta dan sekitarnya.

"Lembaga sepakbola dunia (FIFA) pasti akan mempertimbangkan, apakah Indonesia masih pantas menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 atau tidak. Padahal Piala Dunia U20 itu dijadwalkan pada 20 Mei – 14 Juni 2021, diikuti 24 negara," ujarnya.

Baca Juga: Alhamdulillah, Secara Bertahap Arab Saudi Buka Ibadah Umrah mulai 4 Oktober dan 1 November

Artinya, kata Neta, jika Liga 1 dan 2 tetap digulirkan. Siapa yang menjamin protokol Covid-19 dijalankan oleh masing-masing penyelenggara? Siapa yang menjamin, suporter tidak datang ke sekitar stadion? Siapa yang menjamin, jika pemain dan ofisial klub yang datang dari luar Jogja, tidak membawa virus Covid-19?

"Indikasi klaster-klaster baru di kota besar, semakin mewabah sudah terlihat. Even sepakbola, sangat mudah terindikasi pandemik. Karena, masyarakat sepakbola Indonesia, cenderung tidak disiplin, dan sulit diatur," katanya.

Dengan demikian, bukan mustahil FIFA akan menunda atau membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia. Sebab FIFA menilai PSSI dan Pemerintah dianggap lengah dan tidak peduli dengan pandemik Covid-19.

Baca Juga: Peringatan Dini dan Langkah Kesiapsiagaan Hadapi Bahaya Bencana Hidrometeorologi

"Bukan mustahil pula ke 23 negara yang lolos ke Piala Dunia U-20 tahun 2021 akan menolak bermain di Indonesia. Sebab, pemerintah Indonesia dinilai tidak mampu menurunkan penyebaran virus pandemik. Apalagi sampai hari ini, tingkat kematian bertambah. Kenaikan yang terkena Covid-19 di Indonesia juga semakin besar," tuturnya. ***

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler