Lawan Yordania di FIBA Asia Cup 2022, Inilah Penyebab Kekalahan Indonesia

- 15 Juli 2022, 13:51 WIB
Timnas Basket Indonesia mengalami kekalahan saat menghadapi Yordania di babak grup FIBA Asia Cup 2022. Ini siasat untuk merebut gelar juara.
Timnas Basket Indonesia mengalami kekalahan saat menghadapi Yordania di babak grup FIBA Asia Cup 2022. Ini siasat untuk merebut gelar juara. /Via/@perbasi.ina

 

 
BERITA KBB - Indonesia harus menelan pil pahit di laga kedua FIBA Asia Cup 2022. Bersua Yordania di Istora Senayan, pada hari Kamis 14 Juli 2022 malam, tim Merah Putih menelan kekalahan dengan skor 65-74.
 
Pelatih Indonesia, Milos Pejic, menjabarkan ada dua penyebab kekalahan tim Merah Putih di laga ini. Gara-gara dua hal ini tidak berjalan lancar, Indonesia pun kelabakan menghadapi Yordania.
 
Pejic mengungkapkan, Indonesia kalah rebound dari Yordania di laga ini. Berdasarkan catatan statistik FIBA, Indonesia hanya menorehkan total rebound sebanyak 36 di laga ini, kalah dari Yordania yang mencatatkan 45 rebound.
 
 
Lebih spesifik, Pejic menyebut Indonesia bermasalah dalam hal defensive rebound. Dia pun berjanji akan menyelesaikan masalah ini di laga selanjutnya, yaitu lawan Australia.
 
"Yang benar - benar terlihat kurang dari kami adalah defensive rebound. Bisa dibilang, defensive rebound benar-benar menghancurkan kami. Namun, kami memang akan terus berlatih meningkatkan diri. Kami masih bisa berkembang lagi," ujar Pejic dalam sesi jumpa pers selepas laga.
 
Selain masalah rebound, Pejic berkata masalah lain yang harus dibenahi Indonesia adalah soal akurasi tembakan. 
 
 
Di laga tadi, banyak sekali tembakan Indonesia, baik itu dua maupun tiga angka, yang melenceng dan tidak tepat sasaran.
 
"Belum lagi kami banyak kehilangan tembakan tiga angka dan juga peluang mencetak angka lewat tembakan. Hal-hal tersebut jadi permasalahan tersendiri bagi kami di laga ini," ujar Pejic.
 
Sementara itu, penggawa Indonesia, Arki Dikania Wisnu, berujar satu hal lain yang harus dibenahi dirinya dan rekan setimnya yang lain adalah soal ritme serangan. Tidak seperti ketika melawan Arab Saudi, ritme serangan Indonesia kacau di laga ini. 
 
 
"Laga yang berat, sayang kita kalah, tapi memang ada banyak hal yang baik bagi kami. Namun memang ritme kami dalam menyerang kurang bagus. Kami punya start buruk di kuarter ketiga dan keempat, sehingga segalanya jadi sulit bagi kami," ujar Arki. 
 
Di laga terakhir fase grup FIBA Asia Cup 2022, Indonesia sudah ditunggu lawan berat, yaitu Australia. 
 
Penampilan dari Thon Maker dan kolega begitu ciamik. Mereka sukses menumbangkan Yordania dan Arab Saudi.
 
Pejic pun sadar betul kualitas dari Australia ini. Dia pun mengaku, sudah mempersiapkan rencana khusus menghadapi juara bertahan FIBA Asia Cup tersebut.
 
"Kalian semua sudah tahu kekuatan Australia, tetapi Indonesia punya rencana sendiri. Kami tak mau banyak berpikir soal angka. Intinya, kami akan coba tampil baik di laga terakhir grup FIBA Asia Cup 2022 ini," ujar Pejic.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah