Karyawan Bisa Bertindak Sebagai Influencer untuk Majukan Perusahaan

- 31 Mei 2022, 22:01 WIB
Direktur Komunikasi dan Hubungan Alumni Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) sekaligus Ketua Tim Riset dari SBM ITB N. Nurlaela Arief menyampaikan pemaparan pada kegiatan sesi berbagi hasil riset, Selasa, 31 Mei 2022
Direktur Komunikasi dan Hubungan Alumni Sekolah Bisnis Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) sekaligus Ketua Tim Riset dari SBM ITB N. Nurlaela Arief menyampaikan pemaparan pada kegiatan sesi berbagi hasil riset, Selasa, 31 Mei 2022 /Ade Bayu Indra/Berita KBB/

Yang paling jelas, konten influencer yang sesuai dengan minat followers-nya menjadi hal yang sangat penting dan apalagi ketika minat followers bertepatan dengan produk atau layanan BUMN, keterlibatan dan respon yang lebih tinggi akan muncul. 

Baca Juga: Daftar dan Link Fakultas di ITB, Wajib Tahu Biar Ga Jadi Trending di Twitter

"Disarankan ketika influencer memposting tentang organisasi mereka, itu harus selaras dengan bisnis BUMN. Misalnya, influencer dari sektor aviasi, elektrifikasi, transportasi, infrastruktur, ketika menunjukan bahwa posting yang lebih menampilkan visual yang menantang, pekerjaan yg penuh risiko, tidak dapat dijangkau oleh publik mendapatkan engagement yang tinggi" kata Nurlaela.

Riset ini juga menunjukkan bahwa engagement yang tinggi berasal dari postingan yang sesuai dengan minat influencer dan followers, dan pada saat yang sama memuat informasi yang cukup dan menarik tentang BUMN.

Selain itu, temuan penelitian menunjukkan bahwa keragaman konten, kreativitas, dan tautan yang relevan dengan perusahaan pada dasarnya merupakan hal yang penting. Konten informatif saja tidak cukup untuk mendorong keterlibatan yang baik.

Baca Juga: Profil Pelita Air Service, Perusahaan Penerbangan yang Akan Mulai Terbang Perdana pada 28 April 2022

Dalam kajian literatur, riset ini berkontribusi dalam pengetahuan saat ini dengan memperluas pemikiran. Riset ini telah memperkenalkan istilah 'employee influencers' dan membedakan mereka dari 'employee advocates”.

Selain itu, riset menemukan bahwa manajemen employee influencers di BUMN Indonesia perlu menjaga hubungan otentik karyawan mereka dengan followers-nya.

Dukungan untuk employee influencers juga dapat dilakukan manajemen dengan memberikan pelatihan; menyediakan materi seperti disain visual, video dan panduan untuk diposting; pengakuan bahwa reputasi pribadi atau personal branding mereka sendiri untuk menjaga otentisitas harus dipertahankan; dan, yang terpenting, pengakuan atas kontribusi mereka.

Baca Juga: Harta Triliunan, Pemilik Perusahaan Sinar Mas Pernah Jualan Biskuit

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x