70 Anak Indonesia Terima Bantuan Dana Pendidikan dari SGM

- 14 Juni 2024, 06:42 WIB
Memperingati perayaan yang ke-70 tahun, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) meluncurkan Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) untuk Anak Generasi Maju Indonesia dari berbagai daerah.
Memperingati perayaan yang ke-70 tahun, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) meluncurkan Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) untuk Anak Generasi Maju Indonesia dari berbagai daerah. /istimewa/

BERITA KBB - Memperingati perayaan yang ke-70 tahun, PT Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM) meluncurkan Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) untuk Anak Generasi Maju Indonesia dari berbagai daerah.

Program yang juga sejalan dengan visi pemerintah dalam membangun Generasi Emas 2045, itu diberikan pada 70 anak Indonesia #generasimaju.

Patrisia Marlina, Head of Brand SGM Eksplor mengatakan SGM Eksplor percaya bahwa anak adalah aset terbesar bangsa. Kesuksesan bangsa dalam memupuk potensi anak Indonesia tidak hanya akan menjadikan mereka generasi yang lebih baik, tetapi juga dapat menghasilkan generasi-generasi mendatang untuk peningkatan kemajuan bangsa Indonesia secara konsisten.

Baca Juga: Sokong Keberlanjutan Merdeka Belajar Festival Pendidikan Jabar Digelar Besok!

"Melalui sejarah panjang kehadiran SGM Eksplor selama 70 tahun di Indonesia, SGM Eksplor ingin terus mewujudkan komitmennya melalui penyediaan nutrisi terbaik untuk si kecil beserta Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD), dimana hal ini juga merupakan bentuk apresiasi kami kepada para bunda yang telah memilih SGM Eksplor. Karenanya, pemenuhan akses nutrisi optimal dan pemberian bantuan dana untuk akses pendidikan ini menambah alasan para bunda dari berjuta alasan yang ada untuk menjadikan SGM Eksplor sebagai satu-satunya pilihan susu terbaik yang mendukung Generasi Emas Indonesia 2045," katanya pada Kamis, 13 Juni 2024.

Program Bantuan Dana Pendidikan tingkat Sekolah Dasar (SD) dibuka sejak 7 Juni hingga 31 Juli 2024 dan setiap ibu bisa berpartisipasi dan mendaftarkan si kecil yang berusia 1 - 6 tahun dengan mengirimkan kode unik beserta alasan mengapa si anak berhak mendapatkan bantuan dana pendidikan melalui www.generasimaju.co.id.

Drs. I Nyoman Rudi Kurniawan, M.T selaku Direktur Sekolah Menengah Pertama dari Kemendikbudristek memaparkan bahwa pendidikan dasar merupakan jenjang krusial karena di jenjang ini anak-anak memperoleh pengetahuan dasar, keterampilan, dan nilai-nilai yang akan membentuk karakter mereka di masa depan.

Baca Juga: Mural Bullying Upaya Meminalisir Kejahatan Di Dunia Pendidikan Rangkaian Dies Natalis ke 46 Unsil Tasikmalaya

"Saat ini kondisi pendidikan di Indonesia masih mengalami krisis pembelajaran dimana Asesmen Nasional (AN) 2021 menunjukkan bahwa Indonesia mengalami darurat literasi - terdapat 1 dari 2 peserta didik belum mencapai kompetensi minimum literasi. Tantangan lain yang dihadapi adalah penguatan karakter anak bangsa agar mereka tidak hanya memiliki kompetensi literasi dan numerasi, namun juga memiliki karakter yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Untuk itu, Kemendikbudristek mengeluarkan beberapa kebijakan yang salah satunya kebijakan Merdeka Belajar dan dikeluarkan untuk membantu terwujudnya sekolah yang kita cita-citakan dan dilakukan melalui program Gerakan Sekolah Sehat yang berfokus pada 5S, yaitu: Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa dan Sehat Lingkungan. Tentunya dalam mengatasi segala tantangan pemerataan akses pendidikan ini diperlukan kolaborasi lintas sektor yang kuat dimana Pemerintah, sektor swasta, lembaga swadaya masyarakat dan masyarakat luas perlu bersatu padu dan bekerja sama. Dengan demikian, kami sangat mengapresiasi komitmen dan inisiatif mulia PT Sarihusada Generasi Mahardhika melalui Program Beasiswa 70 Anak Indonesia yang memberikan kesempatan kepada anak-anak Indonesia untuk meraih pendidikan yang lebih baik demi terwujudnya generasi emas 2045. Apalagi pendidikan adalah hak setiap anak dan merupakan kunci untuk membuka peluang di masa depan," ujarnya.

Prof. Dr. Seto Mulyadi, M.Si., Psikolog atau yang akrab disapa Kak Seto selaku Ketua Umum LPAI (Lembaga Perlindungan Anak Indonesia) memaparkan fakta jumlah Angka Putus Sekolah (APS) yang di dominasi tingkat SD.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah