Polda Jabar Bongkar Pemalsuan Merek Benih Hortikultura, Potensi Kerugian Petani Rp 600 Miliar

- 30 Mei 2022, 15:06 WIB
Kanit 4 Subdit 1 Ditreskrimsus Polda Jabar Kompol Maradona Armin Mappaseng, SH, SIK bersama Corporate Engagement Manager PT East West Seed Indonesia (Ewindo) Freddy Reynaldo dan terlapor kasus pemalsuan benih Deden Rohimat menujukkan bukti benih tomat merek SERVO palsu, Senin, 30  Mei 2022.
Kanit 4 Subdit 1 Ditreskrimsus Polda Jabar Kompol Maradona Armin Mappaseng, SH, SIK bersama Corporate Engagement Manager PT East West Seed Indonesia (Ewindo) Freddy Reynaldo dan terlapor kasus pemalsuan benih Deden Rohimat menujukkan bukti benih tomat merek SERVO palsu, Senin, 30 Mei 2022. /Ade Bayu Indra/Berita KBB/

Baca Juga: Wisuda 1.249 Petani Milenial, Ridwan Kamil Optimis Profesi Petani Akan Diminati Generasi Muda

“Kami akan menindak tegas segala bentuk penyalahgunaan merek maupun penyalahgunaan merek benih palsu lainnya,” tegas Kompol Maradona Armin Mapaseng, SH SIK, Kanit 4 Subdit 1 Ditreskrimsus Polda Jabar.

Seperti diketahui, benih adalah variabel yang sangat penting dan menentukan dalam keberhasilan budidaya yang dilakukan oleh petani. Penggunaan benih unggul berkualitas yang asli dan bersertifikat serta pemanfaatan teknologi budidaya yang tepat menjadi kunci keberhasilan budidaya dan peningkatan produktivitas pertanian nasional.

Dengan demikian, benih merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam pelaksanaan program dan kegiatan ketahanan pangan nasional. Oleh karena, itu benih yang digunakan harus benar-benar dihasilkan melaui proses produksi dan sertifikasi yang baik dan benar, bukan benih yang dihasilkan di luar proses tersebut atau sering disebut benih palsu.

Baca Juga: Pemprov Jabar Gandeng EdenFarm, Komitmen Serap Produksi Panen Petani Milenial

“Kami akan terus mendukung dan memberikan akses yang luas kepada aparat penegak hukum untuk membongkar tindak pidana pemalsuan benih yang sangat merugikan ini yang sekaligus menjadi wujud komitmen kami melayani petani dan mendorong keberhasilan program peningkatan produktivitas pertanian serta ketahanan pangan nasional. Dalam hal ini kami memaafkan pelaku namun berharap agar tindakan ini menjadi pembelajaran agar tidak terulang dan tidak akan terjadi lagi di masa-masa mendatang.,” pungkas Freddy.***

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah