Kekurangan Darah, Warga Sindangkerta di Bandung Barat Meninggal, Kades Ajukan Kampung Donor Darah

- 20 Januari 2021, 21:47 WIB
Ilustrasi donor darah.
Ilustrasi donor darah. /Pexels/Amornthep Srina/

BERITA KBB – Lantaran tidak mendapatkan donor darah saat masa kritis, seorang warga di Desa/Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB) meninggal dunia.

Hal itu dikatakan Kepala Desa Sindangkerta, Eli, Rabu, 20 Januari 2021. Dia mengungkapkan, peristiwa itu terjadi sekitar dua pekan lalu.  

Eli menceritakan, warga tersebut sedang sakit dan kemudian meninggal dunia akibat kekurangan darah.

Baca Juga: 125 Nakes di Bandung Barat Batal Divaksin, 53 di Antaranya tidak Datang karena Alasan Ini

Baca Juga: Kasus Covid-19 Bertambah, Bandung Barat Kembali Zona Merah, PPKM tidak Efektif?

Dirinya sudah berupaya mencari ke PMI dan pihak rumah sakit namun darah yang dibutuhkan tidak ada.

Kondisi itu membuat pasien harus menghembuskan nafas terakhirnya akibat pasokan darah yang dibutuhkan sulit dicari.

Hal tersebut menjadi pengalaman pahit bagi dirinya yang kehilangan salah seorang warganya, supaya tidak terjadi lagi di kemudian hari.

Baca Juga: Keren Nih, Pelaku UMKM di Kota Bandung Rekrut Pegawai yang Terdampak Pandemi

Baca Juga: Pemkot Bandung Masuk Delapan Besar dari 502 Kabupaten Kota Aksi Pemberantasan Korupai

"Saya sudah sering bawa pasien ke rumah sakit di Kota Bandung dan KBB, baru kemarin ada warga yang terkendala mendapatkan darah sehingga meninggal," katanya.

Berangkat dari kesulitan stok darah tersebut, Eli mengajukan dibentuk kampung donor di wilayahnya.

Keberadaan kampung donor diharapkan bisa mengatasi kendala kesulitan stok darah yang harus dirasakan oleh pasien yang membutuhkan donor.

Baca Juga: Buruan Sae Arcamanik Tingkatkan Ketahanan Pangan Plus Wisata Agraris

Baca Juga: Tingkat Kedisiplinan Memakai Masker Paling Rendah se-Jabar, Emil Sidak Prokes di Tasik

"Kami ingin di desa ini berdiri kampung donor sebagai solusi ketika warga ada yang butuh darah. Kejadian sebelumnya jadi pelajaran bagi kami, ada warga yang meninggal karena kesulitan mendapatkan donor darah," ucapnya.

Inisiator dan Pendiri Kampung Donor, KBB, Doding Komarudin membenarkan jika pihak Desa Sindangkerta ingin mengajukan didirikan kampung donor di wilayah mereka.

Baca Juga: Kesederhanaan Puskesmas Tenawati Dijadikan Percontohan Tempat Isolasi Covid-19 Puskesmas di Jabar

Baca Juga: Ridwan Kamil Dorong Pemkab Tasikmalaya Tingkatkan Kedisiplinan Masyarakat Terapkan Prokes

Saat ini prosesnya sedang disusun dan jika tidak ada kendala pada Minggu 24 Januari 2021 akan didirikan kampung donor di desa tersebut.

"Sekarang sudah ada delapan kampung donor yang didirikan, yakni di Mukapayung, Batulayang, Nanggerang, Karyamukti, Pangauban, Cijambu, Tanjungwangi, dan Ciptagumati. Jika tambah di Desa Sindangkerta maka jadi ada sembilan," katanya.

Baca Juga: Objek Wisata di Bandung Barat tidak Tutup, Disparbud KBB Ingatkan Pengelola Soal Prokes

Dia menambahkan, minimnya stok darah di masa pandemi ini sangat dimaklumi. Selain karena masih banyak warga yang belum terdukasi, kekhawatiran akan penyebaran Covid-19 juga menjadi kendala.

"Sehingga memang salah satu solusinya, harus ada edukasi masyarakat tentang donor darah yang terpusat di kampung donor darah. Sehingga, nanti ada stok darah yang bisa digunakan," ujarnya.***

 

Editor: Cecep Wijaya Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah