Network
BERITA KBB – Intan Cahya Rachmat berhasil meraih gelar Doktor Ilmu Hukum dari Universitas Pasundan, Bandung, Jawa Barat.
Intan tercatat sebagai aparatur sipil negara (ASN) pertama dan termuda di Kabupaten Bandung Barat yang meraih gelar doktor pada usia 35 tahun.
Di Bandung Barat, Intan saat ini menjabat sebagai Kepala Bidang Hubungan Industri dan Syarat Kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi KBB.
Gelar doktor diraihnya setelah merampungkan disertasi berjudul Konsep Pembaharuan Pemerintahan Tradisional Desa Dalam Penyelengaraan Urusan Pemerintahan Menurut Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
“Penelitian disertasi ini juga berdasarkan pengalaman saya di jabatan sebelumnya di Inspektorat Daerah KBB,” ujar Intan, Kamis, 28 Januari 2021.
Disertasi tersebut berdasarkan penelitiannya di sejumlah desa di berbagai daerah, di antaranya Bali, dan beberapa daerah di Jawa Barat termasuk Kabupaten Bandung Barat.
Baca Juga: Disuntik Vaksin COVID-19 Dosis Kedua, Wagub Jabar: Tidak Ada Dampak Negatif
Dari penelitiannya itu, Intan melihat adanya korelasi antara pentingnya sumber daya manusia yang berkapasitas untuk mengelola pemerintahan desa.
“Sebab, anggaran desa sekarang ini kan besar. Jadi kalau tidak dikelola oleh SDM yang kompeten, tidak akan maksimal penggunaannya,” ujar Intan seraya menegaskan bahwa tradisi kultural di desa bisa tetap dipertahankan di era modern ini.
Untuk meraih gelar doktor, Intan mengaku bahwa itu bukan perkara mudah. Sebab, di sela kesibukannya pekerjaan mengurusi persoalan buruh dan perusahaan, dia juga harus meluangkan waktu untuk meneruskan studi akademik tersebut.
Baca Juga: ARMY Wajib Tahu, 6 Konten Terbaik BTS yang Membawa Mereka Mencapai Popularitas Global
Baca Juga: Kejutan! Halsey, Penyanyi yang Pernah Berduet dengan BTS, Umumkan Kehamilan Anak Pertamanya
Sehingga bagi dia, gelar doktoral ini sangat membanggakan karena harus berhadapan dengan kesibukan yang begitu padat.
“Ada hal penting untuk meraih cita-cita pendidikan ini yakni pola hidup yang harus terjadwal. Selain itu, saya punya prinsip bahwa segala sesuatu jangan selalu dijadikan beban,” tuturnya.***
