Ekonomi Digital Jabar Tumbuh 40 Persen Selama Pandemi

- 9 Desember 2020, 09:05 WIB
Ilustrasi belanja online
Ilustrasi belanja online /Free_Photos/pixabay/

Unit kerja lain yakni Jabar Saber Hoaks yang berfungsi melacak berita-berita bohong yang beredar di masyarakat. Ada juga Jabar Quick Respons yaitu unit kemanusiaan yang bertugas mencari keluhan di media sosial yang sifatnya kemanusiaan seperti rumah roboh, belum bisa bayar rumah sakit lalu dibantu oleh pemerintah.

Baca Juga: Aduh!! Idola baru Aktris Kwon Nara dianggap warganet terlalu cantik jadi pemeran drama history.

"Itu contoh kecil tiga unit kerja yang didirikan sebagai jawaban bahwa digitalisasi sangat dibutuhkan," kata Emil.

"Pajak kami juga meningkat dengan hadirnya transformasi digital di mana kami bekerja sama dengan platform belanja online dan membuat sejumlah aplikasi," tambahnya.

Dari sisi ekonomi, desa-desa di Jabar juga didirikan pusat digital desa yaitu sebuah tempat untuk jualan online produk pedesaan.

Baca Juga: Vaksin Sinovac Bukti Komitmen Pemerintah Atasi Covid-19

"Contoh lain kita menggunakan ekonomi digital untuk menggeser cara kerja, sekarang peternak lele di Indramayu menggunakan aplikasi untuk memberi pakan lele hasilnya panen bisa empat kali dalam setahun," ujarnya.

Menurut Gubernur, peningkatan pertumbuhan ekonomi digital di Jabar ini tak lepas dari tekad Jabar menjadi provinsi digital. "Sudah saya deklarasikan Jabar sebagai provinsi digital," ucapnya.

Jabar sebagai provinsi digital secara teknis terbagi dua yaitu smart city untuk perkotaan atau daerah urban dan smart village untuk di perdesaan.

Baca Juga: Chanyeol EXO Diserang Warganet Setelah Berita Penampilannya Yang Akan Datang Di Law Of The Jungle

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah