Menurut Kurnia, pihaknya akan berupaya memaksimalkan lahan milik Pemda Provinsi Jabar untuk meningkatkan hasil pangan dengan smart farming.
“Kami melakukan smart farming dengan teknologi infus dan yang pertama kami membangun smart greenhouse 3.000 meter di Desa Wanaraja, Kabupaten Garut dan kami akan menanam tanaman yang lebih high value,” tuturnya.
“Dipilihnya Kabupaten Garut karena merupakan wilayah yang paling hebat dalam menanam jagung. Adanya metode ini diharapkan dapat meningkatkan produksi panen jagung,” imbuhnya.
Baca Juga: Singapura Menyiapkan Pusat vaksinasi Covid-19 di 24 Kota HDB pada Akhir Maret
Dalam kunjungan tersebut, Emil meresmikan teknologi smart greenhouse dengan metode pertanian sistem infus untuk bantu meningkatkan produktivitas panen jagung.
Teknologi smart greenhouse ini bertujuan untuk memanipulasi kondisi lingkungan agar tanaman di dalamnya dapat berkembang optimal, serta metode sistem infusnya didesasin khusus dengan program komputerisasi untuk mengatur pemberian pemupukan (nutrisi) pengairan secara otomatis.
Emil pun berharap metode pertanian di masa depan sudah bisa meninggalkan sistem konvensional yang akan memakan waktu lama untuk memanen produk pangan, salah satu contohnya jagung.
“Oleh karena itu, kami meresmikan pertanian infus menggunakan teknologi. Maka di masa depan pertanian tidak lagi konvensional. Tapi menggunakan teknologi yang bisa menghemat air, sehingga petani bisa meningkatkan produknya selama 12 bulan,” ucapnya.
Selain itu, Emil pun akan memaksimalkan beberapa lahan milik Pemda Provinsi Jabar yang amat subur untuk menanam komoditas pangan.