Di Jabar utara dan selatan, ada proyek tambak udang kaki putih oleh PT Nayottama Kelola Laut Indonesia di Kabupaten Garut, kemudian Mycotech Eco Factory industri pengolahan material limbah pertanian menjadi bahan bangunan di Kabupaten Bandung Barat.
Baca Juga: Keren, Diklaim yang Terbaik Command Center Sumedang Wajah Digital West Java
Lalu industri pengolahan kulit kopi menjadi lembaran kain yang bisa digunakan sebagai sel alternatif bahan kulit di Bandung milik PT Kurva Lonceng Khatulistiwa.
Setiawan mengatakan, Jabar sangat menarik bagi investor untuk memggelontorkan dananya. Selain barang produksi banyak yang menarik, SDM pengolahnya juga bisa dikatakan produktif meskipun dari segi upah lebih tinggi dari daerah lain. Dengan jumlah penduduk sekitar 48,27 juta jiwa, terkategori usia produktif 15 - 60 tahun ada sekitar 37,5 juta jiwa.
Kemudian, Jabar juga relatif memiliki banyak lembaga penelitian dan perguruan tinggi dengan disiplin ilmu terapan beragam sehingga link and match dengan industri lebih mudah.
Baca Juga: Digital West Java Diharapkan Bisa Menopang Literasi Digital Nasional
“Jadi kalau seumpamanya kita ingin mengembangkan sesuatu kita tidak sulit," sambung Setiawan.
Ia berharap The 3rd West Java Investment Summit 2021 mampu menarik investor sebanyak mungkin ke Jawa Barat. Sehingga perekonomian akan berangsur pulih dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat.
"Kalau itu berhasil kita tarik di sini insyaallah Jawa Barat bisa unggul di Indonesia ini," pungkas Setiawan.***