Network
BERITA KBB - Turunnya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19 tidak menurunkan intensitas kompetisi di industri telekomunikasi.
Hal tersebut dikatakan oleh Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini dalam berita rilis Kamis 4 November 2020.
“Pandemi Covid-19 berdampak pada daya beli masyarakat, dan itu juga sangat dirasakan oleh semua operator. Turunnya daya beli masyarakat ini ternyata tidak menurunkan intensitas kompetisi di industri", katanya.
Baca Juga: Pentingnya Komunikasi Publik dalam Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi
Semua operator telekomunikasi kini berlomba menawarkan berbagai produk. Selain disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat untuk tetap tetap produktif dan bisa mengakses sarana hiburan, produk yang ditawarkan juga disesuaikan dengan kemampuan daya beli masyarakat.
Produk-produk tersebut kini ditawarkan dengan harga yang lebih terjangkau atau dengan bonus yang lebih banyak.
Hal tersebut dilakukan pula oleh XL Axiata, mereka berupaya keras untuk bisa mempertahankan kinerja dengan mendorong penjualan dan di saat yang sama melakukan efisiensi di hampir semua lini bisnis. Hasilnya, mampu meraih pertumbuhan di periode sembilan bulan tahun ini.
Baca Juga: Rusuh Pilpres AS, Polisi Tangkap Puluhan Demonstran di Portland dan New York
Meskipun harus menghadapi tantangan industri yang cukup berat selama pandemi, XL Axiata tetap mampu mencatat peningkatan pendapatan layanan (service revenue) sebesar Rp 18,3 triliun atau meningkat 8% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY).
Demikian pula, pendapatan dari layanan data juga terus tumbuh 12% YoY, dan sekaligus meningkatkan kontribusinya terhadap total pendapatan layanan (service revenue) perusahaan menjadi sebesar 92%.
