Network
Berita KBB - Pembicaraan mengenai mental health atau kesehatan mental sedang marak disuarakan.
Banyak yang menjadi korban atas penghakiman sosial yang merugikan mental seseorang.
Fenomena social abuse masih menjadi habit yang sulit mereda.
Tindakan social abuse ini dapat berupa verbal seperti hinaan, berkata kasar, ancaman dan tekanan.
Sedangkan, fisik seperti melukai, mendorong, menganiaya, menjambak, menendang dan jenis abuse lainnya.
Miris melihat manusia yang masih ada yang menganggap hal tersebut sekadar guyon dan lelucon.
Menganggap korban baper, anti sosial, dan banyak tanggapan yang menurut mereka nyeleneh.
Pelaku social abuse tidak akan pernah merasa bahwa dirinya melakukan kesalahan.
Kesalahan pasti dilimpahkan pada korban.
Jika, korban masih bersikeras untuk "menerima" segala macam abuse yang dilakukan pelaku.
Maka, akibat terparah dan sulit disembuhkan adalah mental.
Secara kasat mata, korban social abuse cenderung menutup mulut, menutup diri, dan menutup sosial.
Apapun bentuk saran dari orang sekitar selalu menjadi boomerang baginya, karena banyak ketakutan yang akan terjadi.
Lalu, mental yang sehat itu sebenarnya bagaimana? Apakah ada kriteria tertentu?
National Mental Health Association menyebutkan 10 ciri-ciri kesehatan mental yang sehat di antaranya:
1. Merasa baik tentang diri sendiri.
2. Tidak diliputi oleh emosi, seperti ketakutan, kemarahan, cinta, kecemburuan, rasa bersalah, atau kecemasan.
3. Memiliki hubungan pribadi yang nyaman dengan orang lain.
4. Menghormati diri sendiri dan orang lain meskipun ada perbedaan.
5. Mampu menerima kekecewaan hidup.
6. Dapat memenuhi tuntutan hidup dan menangani masalah ketika muncul.
7. Mampu membuat keputusan sendiri.
8. Membentuk lingkungan sendiri bila memungkinkan, atau menyesuaikannya bila perlu.
Semoga perkara mental health ini diprioritaskan oleh semua orang dengan sama rata.***
