Tanda-Tanda Kamu Mengalami Toxic Productivity. Simak Penjelasan dan Cara Mengatasinya

- 4 Juni 2022, 07:14 WIB
Ilustrasi wanita yang mengalami toxic productivity.
Ilustrasi wanita yang mengalami toxic productivity. /energepic/Pexels
   
BERITA KBB – Sibuk dengan berbagai kegiatan tentu tidak ada salahnya. Selain meningkatkan kualitas diri, kamu juga akan menjadi lebih jauh produktif. 
 
Tetapi, apakah kamu yakin bahwa kegiatan yang kamu lakukan benar-benar produktif? Atau jangan-jangan, itu justru toxic productivity?
 
Orang yang berada di dalam sebuah kondisi toxic productivity biasanya terlalu banyak bekerja hingga lupa yang namanya istirahat.
 
 
Tidak selamanya selalu bekerja dan melakukan sesuatu itu akan berdampak baik. 
 
Misalnya kamu terus-menerus belajar atau bekerja sepanjang waktu tanpa kenal istirahat, ujung-ujungnya sakit.
 
Biasanya, para pekerja dan pelajar yang terbiasa melakukan sesuatu secara rutin dan terus-menerus akan merasa tidak berguna dan merasa membuang-buang waktu ketika tidak melakukan apapun. Padahal, memang itu adalah jatah libur atau waktu untuk beristirahat.
 
 
Toxic productivity adalah suatu keadaan ketika seseorang merasa tidak pernah puas terhadap apa yang ia kerjakan, selalu menuntut kesempurnaan, merasa bersalah ketika tidak melakukan apapun, hingga obsesi yang tinggi dan berlebihan terhadap produktivitas.
 
Toxic productivity jika dilakukan terus-menerus akan berdampak buruk bagi dirimu sendiri, seperti kamu mudah mengalami stres, burnout, kelelahan, merasa tertekan, hidup tidak tenang, selalu menuntut diri untuk sempurna, dan lain sebagainya.
 
Kita harus bisa melawan kebiasaan Toxic productivity. Berikut ini adalah beberapa cara untuk mengatasi toxic productivity:
 
1. Memberi Motivasi Diri dengan Self Reward
 
Bagaimanapun hasil akhir dari kegiatan yang kita lakukan, kita harus bisa menghargai diri kita sendiri. 
 
Tidak ada manusia yang berhasil terus-menerus, terkadang kegagalan justru pengalaman berharga yang akan memberi banyak pelajaran.
 
Beri diri sendiri reward, seperti makan enak, membeli barang-barang incaran, isitrahat yang cukup, atau sekadar jalan-jalan santai.
 
2. Praktikkan Mindfulness
 
Sudah bukan rahasia lagi kalau mindfulness dapat membantu kamu untuk menjernihkan pikiran. 
 
Dengan meditasi mindfulness, kamu akan lebih mudah untuk menyadari apa yang dibutuhkan oleh tubuh dan juga pikiranmu. 
Tentunya, teknik ini bisa kamu lakukan dengan cara duduk diam, memejamkan mata, serta menjernihkan pikiran.
 
3. Beri batasan yang jelas
 
Kita sangat perlu diberi batasan yang jelas, salah satunya yakni memberi jeda, istirahat, dan menghabiskan waktu bersama orang terdekat.
 
Kamu bisa menentukan batasan yang bisa mengubah mindset-mu, salah satunya mulai memikirkan hal lain selain pekerjaan. 
 
Misalnya saja, tidak boleh bekerja selama tiga jam tanpa diselingi istirahat, memberi quality time bersama keluarga, serta tidur yang cukup selama 8 jam setiap hari.
 
4. Pikirkan kesehatan mental dan fisik
 
Ini khusus buat kamu yang sering meeting dalam lima kali sehari atau lebih. Ingat, ada hal yang lebih penting daripada pekerjaan, salah satunya adalah kesehatan fisik dan mentalmu sendiri.
 
Perlu dipahami bahwa pekerja bukanlah identitasmu satu-satunya. Kamu bukan hanya seorang pekerja, tapi juga orangtua, pacar, teman, dan lain sebagainya.
 
5. Fokus pada satu kegiatan besar
 
Membuat daftar kegiatan yang akan dilakukan selama 24 jam ke depan memang sangat membantu. 
 
Hal ini dapat membuat kita tahu harus melakukan apa serta bisa membuat kita lebih mengefisienkan waktu.
 
Namun, jangan membuat daftar yang terlalu panjang hingga tidak ada jeda. Lebih baik buat daftar kegiatan yang benar-benar urgent dan harus segera diselesaikan saja.***
 

Editor: Siti Mujiati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x