"Menjadi orang Korea adalah kebangsaan, bukan gender" dan bahwa London "mengolok-olok semua payung non-biner, kata ganti neo dan seluruh komunitas lgbtqa +" kata pengguna Twitter lainnya.
Di sisi lain Oli London mengakui pernah mengunjungi dan tinggal di Korea, serta berbicara dalam bahasa negara tersebut.
“Saya bukan tentang hal negatif atau memicu kontroversi. Pada akhirnya, saya adalah manusia yang hidup dalam kebenaran saya. Ini adalah kenyataan yang tidak menguntungkan bagi begitu banyak orang yang harus menyembunyikan siapa mereka sebenarnya," ujarnya.***