BERITA KBB -The Power of Netizen: No Viral No Justice, bukan sekadar ungkapan belaka. Tangan-tangan netizen berperan besar akan keadilan dan kedamaian negeri Wakanda.
Saya sempat mendengar cerita Raffi Ahmad di Instagram tentang pengalamannya bersama Gigi yang tengah berlibur di Belanda, di sana Raffi mengungkap perilaku san pegawai hotel yang terkesan cuek dan menganggap remeh keluhannya terkait fasilitas hotel.
Ketika mengajukan komplain, Raffi mendapat pandangan sinis sekaligus remeh—karena dipandang sebagai orang Asia—ungkap Raffi.
Namun, tatkala Raffi dengan sengaja memperlihatkan jumlah followers di akun Instagramnya yang mencapai 40 juta, si pegawai hotel tampak syok; terkejut mengetahui fakta bahwa followers Raffi mengalahkan jumlah total populasi Belanda.
Namun sebetulnya, mengapa followers Raffi penting? Toh, itu hanya sebatas angka, yang anehnya berhasil membalikkan keadaan: diskriminasi menjadi penthouse sebagai kompensasi?
Kiranya, kita perlu mengulik pemikiran si pegawai hotel hingga alasan mengapa semakin banyak kerumunan dalam satu topik dapat mempengaruhi proses suatu perkara. Selengkapnya, di bawah ini!