Serangan Israel-Palestina Kabarnya Mulai Reda usai Joe Biden Serukan untuk Deeskalasi, Tanda Genjatan Senjata?

20 Mei 2021, 13:37 WIB
Serangan udara Israel ke Jalur Gaza Palestina, 11 Mei 2021. /REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

BERITA KBB- Kabar melegakan atas konflik negara Israel dan Palestina akhirnya mencuat. Usai Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, menyerukan dengan keras pada Kamis, 19 Mei 2021 agar tembakkan dihentikan, serangan baik dari Israel maupun Palestina dikabarkan mulai mereda.

Hal ini terlihat dari suasana yang tenang selama berjam-jam di sana. Namun, belum bisa dipastikan apakah keadaan itu menunjukkan tanda-tanda gencatan senjata.

Sebelumnya, seperti yang diketahui, Israel terus menerus menembakkan lebih dari satu lusin serangan udara ke wilayah Gaza pada malam hari. Terhitung hingga hari ke-11, dilaporkan dua rumah hancur di sana.

Baca Juga: Jadwal Acara RTV Kamis 20 Mei 2021, Ada Boboiboy, Adit Sopo Jarwo, Kamen Rider, dan Kera Sakti

Sementara itu, petugas medis setempat mengatakan, empat orang terluka akibat serangan udara di Kota Khan Younis, Gaza Selatan.

Pada Kamis pagi, militer Israel mengakui bahwa pesawatnya telah meluluh lantakkan sebuah rumah milik pejabat Hamas di Kota Gaza, yang kemudian diketahui sebagai "unit penyimpanan senjata".

Bukan hanya itu saja, mereka juga menghancurkan infrastruktur militer yang berlokasi di rumah komandan Hamas lainnya, termasuk di Khan Younis.

Kendati demikian, melansir The Guardian, dilaporkan tidak adanya tembakkan roket dari daerah yang terkepung hingga pukul 01.00 dini hari.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Kamis 20 Mei 2021, Ada Uttaran, Balika Vadhu, Jodoh Wasiat Bapak 2

Hingga Rabu, 18 Mei 2021, kedua belah pihak, Israel dan Palestina, kompak membantah bahwa gencatan senjata akan segera dicapai, dan upaya terus dilanjutkan di tengah desakan dan tekanan internasional.

Di tempat lain, negara Perancis telah mengingatkan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB, yang juga mendesak Amerika Serikat untuk mewujudkan gencatan senjata, diiringi kesepakatan bersama dengan Mesir dan Yordania.

Adapun kesepakatan yang dimaksud adalah meminta para pihak untuk segera menyetujui gencatan senjata.

Mereka menegaskan akan bekerja sama dengan PBB, serta mitra lainnya, memastikan bantuna kemanusiaan untuk Gaza tetap berjalan. Namun, AS justru mengatakan resolusi itu justru akan merusak upaya untuk menurunkan kekerasan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis, 20 Mei 2021: Libra Kurangi Kebiasaan Belanja Mahal, Scorpio Rentan Terhadap Infeksi

Atas konflik yang masih terus berlangsung ini, utusan PBB untuk Timur tingah, Tor Wennesland, dikabarkan telah bertemu dengan kepala Hamas, Ismail Haniyeh, di Qatar.

Bukan hanya itu saja, pejabat senior Hamas, Moussa Abu Marzouk, mengungkapkan, dirinya yakin genjatan senjata akan berhasil tercapai dalam kurun waktu beberapa hari.

"Menurut saya, upaya yang sedang ditempuh untuk mencapai genjatan senjata akan berhasil. Saya harap, genjatan senjata akan berhasil diwujudkan dalam kurun waktu satu hingga dua hari, berdasarkan kesepakatan bersama," ujar Moussa.***

Editor: Asep Budiman

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler