Perundingan Nuklir, Iran Minta AS Cabut Sanksi Pribadi Negaranya

- 11 April 2022, 08:58 WIB
Caption: Perundingan Nuklir, Iran Minta AS Cabut Sanksi Pribadi Negaranya/Reuters
Caption: Perundingan Nuklir, Iran Minta AS Cabut Sanksi Pribadi Negaranya/Reuters /

BERITA KBB - Perundingan Nuklir negara Iran dan Amerika Serikat (AS) kembali mencuat untuk menghidupkan Perjanjian Nuklir 2015 silam.

Kali ini Negara teluk adidaya itu, meminta Presiden AS Joe Biden untuk mencabut beberapa Sanksi Pribadi terhadap negara Iran.

Melansir dari Reuters, pada Minggu, 10 April 2022, menteri luar negeri Iran Hossein Amirabdollahian menyampaikan pernyataan tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Episode 11 April 2022 Nino Masih Meragukan Keisha Anak Kandungnya

Pencabutan sanksi peribadi itu, untuk menunjukkan niat baiknya guna menghidupkan kembali perjanjian nuklir internasional dengan Teheran

"Jika Biden memiliki niat untuk mencabut sanksi dan kembali ke kesepakatan nuklir, dia harus mengeluarkan perintah eksekutif untuk menunjukkan niat baiknya daripada menerapkan sanksi pada pribadi dan badan hukum di Iran," kata Hossein Amirabdollahian.

Kemudian pemerintah Ian juga sudah berkali kali memberitahu AS setidaknya, harus menunjukan poin praktis dalam negosiasi.

Baca Juga: Vanesha Khong dan Adik Indra Kenz Jadi Tersangka Baru Kasus Investasi Bodong Binomo

"Dalam beberapa kesempatan, kami telah memberi tahu orang-orang Amerika bahwa mereka harus mengajukan satu atau dua poin praktis sebelum kesepakatan apapun, misalnya dengan melepaskan beberapa aset Iran yang ditahan di bank asing," kata Amirabdollahian menambahkan.

Seperti yang diketahui, Iran dan AS terlibat dalam pembicaraan tidak langsung di Wina selama setahun terakhir tentang Perjanjian Nuklir 2015.

Di mana perjanjian itu, ditinggalkan oleh Presiden Donald Trump pada 2018 yang dibalas Iran dengan meningkatkan program nuklirnya.

Baca Juga: Pacar Indra Kenz Jadi Tersangka Kasus Penipuan Aplikasi Bimono

Negosiasi kini terhenti karena kedua pihak saling menyalahkan setelah memutuskan menyelesaikan masalah yang tersisa.

Sehingga melalui tuturan itu, diharapkan Perjanjian Nuklir 2015 bisa kembali disepakati sehingga ketegangan akibat nuklir bisa terkendali.***

Editor: Ade Bayu Indra

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah