18 Tewas dan 38 Hilang di Ukraina, Rudal Rusia Hantam Pusat Perbelanjaan

- 29 Juni 2022, 08:06 WIB
Reruntuhan pusat perbelanjaan di Ukraina yang dihantam rudal Rusia./foto:antaranews.com
Reruntuhan pusat perbelanjaan di Ukraina yang dihantam rudal Rusia./foto:antaranews.com /

 

BERITA KBB - Rudal Rusia menghantam pusat perbelanjaan di Kota Kremenchuk, Ukraina Tengah.

Akibat hantaman rudal Rusia, sedikitnya 18 orang tewas dan 36 lainnya hilang.

Menurut pihak berwenang, petugas pemadam kebakaran, Selasa 28 Juni 2022 masih mencari korban hantaman rudal Rusia.

Banyak korban hanysman rudal Rusia yang tertimbun reruntuhan mal.

Namun, Kementerian Pertahanan Rusia membantah rudal mereka menghantam.

Mereka mengklaim rudalnya menghantam gudang penyimpanan senjata kiriman dari Barat di sekitar lokasi.

“Ledakannya memicu kebakaran yang kemudian merembet ke mal tersebut,” katanya.

Sementara Ukraina mengatakan bahwa tak ada target militer di kawasan itu.

Rusia telah membunuh warga sipil secara sengaja di Kremenchuk.

Rusia mengklaim pusat perbelanjaan itu kosong dan tidak digunakan.

Pernyataan itu dibantah kerabat para korban yang tewas, hilang atau luka-luka seperti Ludmyla Mykhailets.

Perempuan 43 tahun itu sedang berada di dalam mal itu bersama suaminya ketika ledakan melempar tubuhnya.

"Saya terlempar dengan kepala di bawah dan serpihan mengenai badan saya. Seluruh tempat itu runtuh," kata dia saat dirawat di rumah sakit.

Kerabat korban yang hilang berkumpul di hotel di seberang jalan dari lokasi kejadian.

Orang-orang dewasa dan anak-anak, beberapa sambil meneteskan air mata.

Mereka menyalakan lilin dan meletakkan bunga sebagai penghormatan kepada mereka yang meninggal.

Di wilayah timur, Gubernur Dnipropetrovsk mengatakan di Telegram bahwa Rusia menembakkan enam rudal, tiga di antaranya ditembak jatuh.

Infrastruktur kereta api dan sebuah kompleks industri hancur.

Selain itu, sebuah kantor penyedia jasa terbakar dalam serangan itu.

Sementara itu, Ukraina dan Rusia saling melemparkan tuduhan dalam sidang Dewan Keamanan PBB, Selasa 28 Juni 2022.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut Rusia sebagai "negara teroris".

Rusia menuduh Zelenskyy memanfaatkan kesempatan itu sebagai "kampanye humas jarak jauh" untuk mengumpulkan lebih banyak senjata dari Barat.***

Editor: Syamsul Maarif

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x