Network
BERITA KBB - Kebakaran terjadi di ruang pantry lantai lima Rumah Sakit (RS) Hermina Depok, mengakibatkan beberapa pasien dievakuasi ke area terbuka rumah sakit di Jalan Raya Siliwangi, Pancoran Mas, Kota Depok.
Lies Nugrohowati, General Manager RS Hermina, telah lakukan pengecekan terhadap para pasien saat kejadian dan setelah kebakaran.
Tidak ada pasien yang meninggal dalam kebakaran di dapur.
"Aman, tidak ada korban jiwa, tidak ada korban lagi," ujar Iies.
Lies mengatakan bahwa pihak RS Hermina Depok membantah adanya pasien yang meninggal karena sesak napas akibat kebakaran tersebut.
RS Hermina Depok memastikan seluruh pasien yang dievakuasi ditangani oleh petugas yang terlatih.
"Tidak apa-apa karena kami dipimpin petugas terlatih," ujar Iies.
liesmengungkapkan bahwa RS Hermina Depok sudah memiliki manajemen risiko. Jika terjadi kebakaran, karyawan sudah mengetahui apa yang harus dilakukan.
“Karena kami selalu dilatih apa yang harus dilakukan ketika ada kebakaran, itulah yang kami lakukan,” ujar Lies.
Selain itu, Lies menjelaskan jika terjadi kebakaran, seluruh tim langsung mengaktifkan kode merah.
Petugas kepolisian di rumah sakit tersebut langsung menyampaikan informasi tersebut ke Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok yang berada di lokasi untuk memadamkan api.
"Semuanya diperhatikan dan dievakuasi dengan baik hingga semuanya dinyatakan aman," ujar Iies.
Diketahui, kebakaran di pantry RS Hermina Depok berawal dari percikan api yang ditimbulkan saat proses memasak.
Pada saat kejadian, tidak ada kebocoran lain yang dapat menyebabkan api merembet dan merembet ke area lain.
"Ya, percikan api di pantry, tidak ada kebocoran," ujar Iies.
Salah seorang kerabat pasien, Rahman, mengatakan, saat itu dirinya sedang menjaga kamar di lantai tiga RS Hermina.
Rahman berjaga-jaga sementara pamannya dirawat karena masalah kesehatan.
"Saat kejadian, saya mendengar dari staf rumah sakit bahwa ada kebakaran di lantai atas," ujar Rahman.
Setelah mendengar informasi dari pihak rumah sakit, Rahman meninjau kembali informasi tersebut untuk memastikan.
Setelah memastikannya, dia langsung membawa pamannya yang sedang berbaring di tempat tidur.
“Untung tempat tidurnya ada rodanya jadi bisa dibawa keluar kamar,” ujar Rahman.
Dengan bantuan staf rumah sakit, Rahman membawa pamannya ke ruang terbuka dan diantar ke halaman belakang rumah sakit.
Rahman tak luput membawa cairan infus yang diikatkan di lengan pamannya dan banyak barang berharga lainnya.***
