BERITA KBB - Bagi Gus Baha anak adalah penerus sujud dan Gus Baha sendiri termasuk ulama yang sangat memuliakan anaknya.
Yang termasuk tata krama para Nabi adalah memuliakan anak-anak (kitab Mizan Al kubro)
Pernyataan tersebut dinukil dari kitab yang Gus Baha baca.
Baca Juga: Kita Kaga Kyai, 800 Kiai dan 1.211 Santri Ikuti Vaksinasi Covid-19
Baca Juga: Gus Baha: Semua Manusia Tidak Akan Pernah Miskin Jika Begini
Baca Juga: Gus Baha: Sekarang Kamu Miskin, Kamu Nggak Bisa Menyalahkan Pak Jokowi
Sebagai pendidik anak, Gus Baha punya POV berbeda, atau jarang dilakukan oleh orang tua pada umumnya.
Bahkan Gus Baha berkata, "Andai saja pantas, maka saya akan menggunakan bahasa kromo (yaitu kasta bahasa Jawa yang digunakan untuk memuliakan seseorang, biasanya digunakan kepada yang lebih tua), pada anak saya. Anak saya tidak basa krama pada saya nggak masalah. Tapi ini kan dianggap sesat."
Pernyataan Gus Baha ini membuktikan bahwa beliau sangat memuliakan anaknya menghormati anaknya, dalam porsi yang sangat memandang tinggi terhadap anaknya.
Baca Juga: Gus Baha: Orang Bodoh Itu Orang yang Banyak Kebutuhan
Baca Juga: Doa Kadang-kadang Saja, Anjuran Gus Baha
Baca Juga: Gus Baha: Kalau Kamu Merasa Hebat buktikan dengan Ini
Tentu hal ini dibarengi dengan sebuah itikad baik yaitu tentang pemahaman aqidah.
Memuliakan anak yang dilakukan Gus Baha adalah untuk mengawal akidah. Beliau mengkhawatirkan jika seseorang atau orang tua terlalu mengekang anak– meski dengan alasan untuk bersikap zuhud sekalipun– sehingga anak-anak tidak memiliki kelonggaran, maka anak tersebut akan mendapatkan kesenangan justru dari orang lain.
Tidak terbayang betapa mengerikannya, jika anak mendapatkan kesenangan dari tetangganya misalnya, atau dari orang-orang yang sebenarnya memiliki sikap yang amoral. Hal itu sangat mengkhawatirkan dan akan menjadikan anak lupa terhadap dasar yang paling utama– yang diajarkan orang tua sebagai pendidik– akibat orang tua yang mengecewakan anak.
Baca Juga: Gus Baha: Kamu Kalau Taat Harus Dipertontonkan Hal Ini
Baca Juga: Gus Baha: Allah Jadi Tuhan Itu Sudah Permanen
Baca Juga: Kenapa Orang Bodoh Kaya, Sementara orang Pintar Miskin? Dijelaskan oleh Gus Baha
1. Jangan sampai anak saya pertama kali mendengarkan musik dari orang lain
2. Jangan sampai anak saya bisa memakai sepeda motor pertama kali adalah dengan orang lain
3. Jangan sampai anak saya diajarkan mobil pertama kali oleh orang lain tanpa sepengetahuan saya