Hukum Shalat Jumat di Hari Lebaran, Tetap Wajib atau Boleh Diganti Shalat Dzuhur? Berikut Penjelasannya

16 April 2023, 19:18 WIB
Berikut penjelasan hukum Shalat Jumat di hari Lebaran, apakah tetap wajib dilaksanakan atau boleh diganti shalat dzuhur. /Pikiran Rakyat/Irwan Suherman/

Berita KBB - Hari Raya Idul Fitri tidak lama lagi akan tiba. Umat Muslim di dunia dan di Indonesia sebentar lagi akan menyambut hari Lebaran yang datang sekitar Jumat atau Sabtu pekan depan.

Jatuhnya hari Lebaran secara resmi di Indonesia hingga saat ini masih belum ditentukan oleh pemerintah. Pihak Kementerian Agama sendiri dijadwalkan akan melaksanakan sidang isbat penentuan 1 Syawal pada Kamis 20 April 2023 mendatang.

Berdasarkan kalender, hari Lebaran jatuh pada hari Sabtu 22 April 2023. Jika dihitung dari hari pertama puasa Ramadhan 2023 pada Kamis 23 Maret lalu, maka total jumlah hari Ramadhan 2023 adalah 31 hari jika Idul Fitri memang jatuh pada 22 April sesuai kalender.

Baca Juga: Perjuangan Vicky Aditya, di Tolak Label Negeri Sendiri di Apresiasi di Malaysia

Hal ini sedikit bertentangan dengan jumlah hari dalam setiap bulan kalender Hijriah yang berdasarkan pada revolusi bulan. Diketahui, 1 bulan Hijriah terdiri dari 29 hingga 30 hari.

Sehingga, ada kemungkinan jatuhnya hari Lebaran 2023 akan maju 1 hari dari yang ditetapkan kalender menjadi hari Jumat, 21 April 2023, bergantung pada hasil pemantauan hilal 1 Syawal nanti.

Jika Idul Fitri 2023 benar-benar jatuh di hari Jumat, maka timbul pertanyaan, bagaimana hukum melaksanakan shalat Jumat di hari Lebaran, apakah tetap wajib dilaksanakan atau boleh diganti dengan shalat Dzuhur, karena sibuk silaturahmi di hari Lebaran misalnya.

Menurut Hasbullah Bakry dalam Pedoman Islam di Indonesia (1990), dalam kasus hari Idul Fitri bertepatan dengan hari Jumat, maka umat Islam dihadapkan pada 2 shalat berjamaah skala besar di hari yang sama. Lalu bagaimana hukumnya shalat Jumat di hari Lebaran?

Baca Juga: Berbeda dengan PBNU dan Pemerintah, PP Muhammadiyah Telah Tetapkan Lebaran Idul Fitri 1444H pada 21 April 2023

Bakry mengemukakan, dalam beberapa hadits Rasulullah SAW dinyatakan bahwa jika Idul Fitri jatuh pada hari Jumat, maka mereka yang sudah melaksanakan shalat Idul Fitri diperbolehkan tidak melaksanakan shalat Jumat dan diganti dengan shalat Dzuhur di rumah.

Meski begitu, masjid-masjid yang sudah melaksanakan shalat Idul Fitri tetap harus membuka pintunya untuk menunaikan shalat Jumat bagi mereka yang tidak sempat melaksanakan shalat Id dan mereka yang ingin tetap shalat Jumat.

Jika shalat Jumat malah ditiadakan oleh pihak masjid dengan menutup masjid atau tidak mengatur imam dan khatib shalat Jumat, maka seluruh pengurus masjid itu berdosa karena menghalangi niat orang yang ingin melaksanakan shalat Jumat di hari raya.

 

Bakry menjelaskan, kebolehan untuk tidak melaksanakan shalat Jumat bagi mereka yang sudah shalat Idul Fitri, merupakan bentuk rukhsah atau keringanan dari Allah SWT untuk umatnya, bukan untuk shalat atau masjidnya.

 

Rukhsah terkait shalat Jumat di hari Lebaran ini merupakan keringanan berupa izin dan bukan diartikan sebagai kewajiban atau tugas yang harus ditunaikan.

 

Dengan demikian, kesimpulan dari hukum melaksanakan shalat Jumat di hari Lebaran ini adalah, boleh diganti dengan shalat Dzuhur biasa di rumah bagi umat Islam yang pada pagi harinya sudah melaksanakan shalat Idul Fitri.

 

Sedangkan bagi mereka yang tidak sempat shalat Idul Fitri, tetap harus melaksanakan shalat Jumat di masjid. Untuk itu, pihak pengurus masjid tetap harus membuka pintu masjid dan mengatur pelaksanaan shalat Jumat di masjidnya masing-masing.

 

Demikian penjelasan mengenai hukum melaksanakan shalat Jumat di hari Lebaran nanti, jika pemerintah memutuskan Idul Fitri jatuh pada Jumat 21 April 2023. Semoga bermanfaat bagi Anda yang memerlukannya.***

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler