29 September Hari Jantung Sedunia, Begini Ngerinya Ancaman Penyakit Jantung di Asia Tenggara dan Indonesia

29 September 2023, 16:57 WIB
Berikut potret ancaman penyakit jantung di Asia Tenggara dan Indonesia dalam rangka memperingati Hari Jantung Sedunia 29 September. /geralt/Pixabay

 

Berita KBB - Tanggal 29 September diperingati secara global sebagai World Heart Day atau Hari Jantung Sedunia. Momentum ini pertama kali digagas World Health Organization atau WHO pada 2001 silam, menurut laman resmi World Health Federation.

 

Hari Jantung Sedunia digagas untuk meningkatkan kesadaran terhadap penyakit-penyakit jantung dan memobilisasi tindakan berskala global untuk mencegah, mendeteksi dan mengendalikannya.

 

Menjadi kegiatan yang diperingati setiap tahun sejak 2011, Hari Jantung Sedunia 29 September memberikan kesempatan untuk WHO dan negara-negara anggotanya untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan jantung, utamanya negara di Asia Tenggara yang menyumbang 25 persen dari populasi dunia.

Baca Juga: 29 September Hari Sarjana Nasional, Simak Profil Sosrokartono Orang Indonesia Pertama yang Bergelar Sarjana

Dikutip laman resmi WHO, di Asia Tenggara terdapat 3,9 juta angka kematian akibat penyakit jantung setiap tahunnya, menyumbang 30 persen total kematian yang terjadi di sana.

 

Bahkan, hampir 50 persen dari kasus kematian akibat penyakit jantung ini terjadi pada usia dini, dengan rentang usia 30 hingga 70 tahun. Hal ini diakibatkan utamanya karena gaya hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol, konsumsi garam berlebih, dan kurangnya aktivitas fisik.

 

Menurut WHO, 1 dari 4 orang dewasa di Asia Tenggara mengalami tekanan darah tinggi, sementara 1 dari 10 mengidap diabetes yang mana hanya 15 persen yang mendapatkan perawatan yang tepat.

Baca Juga: Brand Lokal Bisa Kembangkan Bisnis Lewat Kolaborasi dalam Kampanye Shopee 10.10 Brands Festival

Di Indonesia sendiri, penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian nomor 1. Menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018, penyakit kardiovaskuler ini mengalami peningkatan menjadi 1,5 persen, dibanding tahun 2013 di mana penyakit jantung meningkat sebesar 0,5 persen.

 

Dilansir laman Sehat Negeriku Kemkes, pada rentang waktu 2000 hingga 2016, terdapat peningkatan prevalensi serangan jantung pada usia kurang dari 40 tahun sebanyak 2 persen setiap tahun.

 

Diketahui, penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit yang mengalami peningkatan pada kalangan usia muda. Untuk menghindarinya, masyarakat diimbau menerapkan pola hidup bersih dan sehat, berhenti merokok, berhenti makan makanan berlemak, berhenti konsumsi alkohol, dan rutin olahraga minimal 30 menit per hari.***

Editor: Siti Mujiati

Tags

Terkini

Terpopuler