Dijaga Polisi, Ganjar Pranowo Ingatkan Kompensasi Pembebasan Lahan Desa Wadas Tidak Di belikan Barang Mewah

- 9 Februari 2022, 15:12 WIB
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bertemu dengan warga Desa Wadas.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, bertemu dengan warga Desa Wadas. /Humas pemprov jateng

BERITA KBB- Dengan tangan masih dibalut perban dan gips Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo datang langsung ke Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Rabu 9 Februari 2022. 

Dialog yang berlangsung cair ini mendapatkan pengawalan dari pihak kepolisian. Di sejumlah titik, terlihat aparat kepolisian yang mayoritas polisi wanita (Polwan) berjaga-jaga dan berbaur dengan masyarakat.

Situasi di Wadas nampak tenang saat Ganjar tiba di lokasi. Tidak terlihat ketegangan atau suasana mencekam.

Baca Juga: Lirik Lagu Cant Help Falling In Love Elvis Presley, Trending 7 YouTube Setelah Dinyanyikan Danar X Factor Indo

Baca Juga: Millen Cyrus Berdoa Penuh Khusyu, Video Unggahan Teman Banjir Pujian Netizen

Ganjar kemudian berhenti di Masjid Desa Wadas. Di sana, ia bertemu sejumlah masyarakat yang masuk kelompok pro dengan penambangan batu andesit di wilayahnya.

"Assalamualaikum, sehat bu? Mpun divaksin dereng?," kata Ganjar pada sejumlah warga.

Warga menyambut Ganjar dengan ramah. Ganjar menanyakan proses pengukuran yang dilakukan di lokasi itu.

Baca Juga: Kronologi Sosok Guru SD di Bandung yang Meninggal Dunia Akibat Ditusuk Mantan Suami

"Iya pak, sudah diukur. Punya saya hari ini mulai diukur," kata Rodiyah, salah satu warga.

Rodiyah mengatakan, pihaknya merupakan warga yang pro dengan penambangan. Warga yang sudah setuju, berharap agar proses pengukuran segera diselesaikan sehingga ganti untung bisa dibayarkan.

"Kami minta secepatnya pak, biar segera dibayar," timpal Mulyati, warga lainnya.

Baca Juga: Sinopsis dari jendela SMP 9 Februari 2022 : ' Angel dan Bintang Berebut Rifki'

Ganjar kemudian menanyakan uang yang akan diterima akan digunakan untuk apa. Beberapa warga itu mengatakan, uang akan digunakan untuk membeli tanah di tempat lain, modal usaha dan dibagikan pada anak dan saudara.

"Rencana meh nggo tuku mobil mewah pak (rencana mau beli mobil mewah pak), tapi mending kangge tumbas ruko ben saget usaha (tapi pilih membeli ruko biar bisa usaha," timpal Rodiyah sambil tertawa.

Ganjar melarang warga membeli barang mewah. Uang yang diterima lebih baik untuk usaha. "Ojo nggo tuku mobil (jangan untuk beli mobil ya), kalau sudah diberikan mending buat beli tanah untuk tempat tinggal atau digunakan untuk modal usaha," kata Ganjar.

Baca Juga: Sinopsis menolak talak 9 Februari 2002 :'Natasha Menangis Karena Alif'

Ganjar juga berpesan pada warga Wadas untuk menjaga kerukunan dan saling menghormati. Meski ada pihak pro dan kontra, namun relasi masyarakat tidak boleh terpecah.

"Sing penting rukun ya, ada yang setuju, ada yang tidak setuju tidak apa-apa. Yang penting rukun. Kalau rukun kan enak, agar persaudaraan nanti tidak gontok-gontokan. Saling menghormati dan menghargai saja, ora usah do petentengan (tidak perlu marah-marahan)," katanya pada warga.

Ganjar sendiri mengatakan, dirinya datang ke Desa Wadas untuk dialog dengan warga. Selain itu, ia ingin memastikan agar kerukunan tetap terjalin di sana.

"Karena berita yang tersebar di luar itu seram banget. Insyaalah tidak seperti itu. Maka saya hari ini ke Wadas untuk menengok secara langsung," tuturnya.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah