Gandeng PKK Jabar, Frisian Flag Indonesia Tingkatkan Kapasitas Perempuan Membangun Keluarga Sehat, Sejahtera

- 20 Juli 2022, 07:06 WIB
/

Sejumlah penelitian di Indonesia menunjukkan hubungan yang erat antara kekurangan asupan protein hewani terhadap kondisi stunting dan masalah gizi lainnya.

Pangan hewani mencakup telur, ayam, ikan, daging sapi dan susu. Sebagai salah satu asupan dengan sumber gizi terlengkap, susu menjadi pilihan asupan baik yang mudah dikonsumsi dan disukai anak-anak”.

Pemenuhan gizi berkualitas, nyatanya tak lepas dari kondisi ekonomi yang juga masih menjadi tantangan, sehingga akses terhadap gizi berkualitas masih terhambat.

Baca Juga: Ketua TP PKK Jabar Atalia Praratya Kamil Lantik Istri Bupati Cianjur Anita sebagai Ketua TP PKK Cianjur

Pemberdayaan ekonomi dan pengelolaan keuangan dimulai dari keluarga menjadi langkah yang perlu diambil, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pakar Perencana Keuangan, Bareyn Mochaddin menegaskan perempuan utamanya para ibu, merupakan tokoh penting dalam peningkatan kesejahteraan keluarga. Bukan sekedar mencukupkan diri dengan penghasilan yang diterima dari suami, saat ini perempuan juga telah memampukan diri sebagai kontributor dalam ekonomi keluarga.

"Tiga langkah pengelolaan keuangan yang dapat dilakukan setiap perempuan adalah: membuat pos anggaran, menentukan skala prioritas, serta evaluasi pengeluaran. Sedangkan bagi mereka yang memiliki penghasilan tambahan, yang perlu diperhatikan adalah hindari mencampur keuangan bisnis dengan keuangan keluarga. Jika keuangan dikelola dengan baik, pemenuhan kebutuhan mendasar seperti asupan nutrisi berkualitas bagi keluarga dapat menjadi sebuah keniscayaan, " ungkapnya. 

Baca Juga: Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat Atalia Praratya Lantik Lima Ketua TP PKK Serentak

Faktor kebersihan dan lingkungan yang berkelanjutan, faktanya juga menjadi aspek yang erat kaitannya dengan kualitas kesehatan keluarga.

“Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 2020 mencatat, 37,3% sampah di Indonesia berasal dari rumah tangga. Perubahan kultur dan perilaku pengelolaan sampah di hilir/lingkungan rumah melalui ibu rumah tangga menjadi solusi. Sebagai langkah awal, 3 cara yang perlu dilakukan adalah: 1) Memisahkan sampah yang dapat didaur ulang, dengan sampah makanan; 2) Menerapkan 3R - Reuse, atau penggunaan kembali, Reduce atau mengurangi penggunaan produk yang akan menjadi sampah, dan Recycle atau mengolah sampah menjadi barang bermanfaat; 3) Mengajak partisipasi semua anggota keluarga dalam pengelolaan sampah. Penerapan 3 langkah tersebut, bukan hanya bermanfaat untuk menjaga kebersihan dan keberlangsungan lingkungan, tapi juga dapat menjadi potensi ekonomi dan meningkatkan kualitas kesehatan keluarga,” papar Senior Campaign Executive dari Waste4Change, Khairunnisa Humaam.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah