Kubu Kuat Ma'ruf: Motif Pembunuhan Karena Adanya Perselingkuhan Putri dan Yosua Hanyalah Imajinasi!

- 24 Januari 2023, 21:12 WIB
 Kuat Ma'ruf sebut Ferdy Sambo bercanda saat memberi tawaran uang sebesar Rp500 Juta kepadanya usai peristiwa pembunuhan Brigadir J.
Kuat Ma'ruf sebut Ferdy Sambo bercanda saat memberi tawaran uang sebesar Rp500 Juta kepadanya usai peristiwa pembunuhan Brigadir J. /Kolase foto tangkap layar YouTube Polri TV/
 
BERITA KBB - Tim penasihat hukum terdakwa Kuat Ma’ruf mengatakan, jaksa penuntut umum (JPU) yang sebut motif pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J karena adanya perselingkuhan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan Brigadir J hanyalah imajinasi. 
 
Hal itu disampaikan penasihat hukum Kuat, Irwan Irawan, saat pembacaan nota pembelaan atau pledoi kliennya di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN) Jaksel, Selasa 24 Januari 2023.
 
"Tuduhan perselingkuhan antara saksi Putri Candrawathi dan korban hanyalah imajinasi picisan, penuntut umum," ujar Irwan.
 
 
Dia menjelaskan, tuduhan perselingkuhan itu hanya didasari oleh tes poligraf dan bertentangan dengan keterangan Kuat Ma’ruf dan saksi Susi yang menemukan Putri di rumah Magelang tergeletak lemas setelah klaim adanya kekerasan seksual oleh Yosua pada 7 Juli 2022.
 
"Dan, tidak berdaya akibat tindakan kekerasan yang dilakukan oleh korban," ujarnya.
 
Dalam pledoi pribadinya, Kuat Ma’ruf sebut Brigadir J adalah sosok yang baik dan pernah berjasa kepadanya. Hal itu yang membuatnya heran dituduh ikut berencana membunuh Yosua.
 
"Di sisi lain, almarhum Yosua juga baik kepada saya. Bahkan, saat saya dua tahun tidak bekerja dengan bapak Ferdy Sambo, almarhum Yosua pernah membantu saya dengan rezekinya. Karena, pada saat itu anak saya belum bayar sekolah," ujar Kuat.
 
 
Kuat mengaku dimanfaatkan penyidik untuk mengikuti sebagian pola berita acara pemeriksaan (BAP) untuk menggambarkan keterlibatannya.
 
"Saya akui Yang Mulia saya ini bodoh, dengan mudah dimanfaatkan oleh penyidik untuk mengikuti sebagian BAP dari Richard Eliezer," ujarnya.
 
Hingga duduk di bangku pesakitan ini pun., dia mengaku bingung dan tidak mengerti. Namun, dia berusaha kooperatif untuk menjalankan persidangan.
 
"Walaupun saat ini tidak tahu salah saya apa dan tak mengerti kenapa dituduh ikut dalam perencanaan pembunuhan almarhum Yosua. Demi Allah, saya bukan orang sadis tega dan tidak punya hati untuk ikut membunuh orang. Apalagi, orang yang saya kenal baik dan pernah menolong," ujarnya.***

Editor: Miradin Syahbana Rizky


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x