BERITA KBB - El Nino adalah fenomena alam yang terjadi akibat pemanasan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik bagian tengah dan timur. El Nino dapat mempengaruhi iklim global, termasuk di Indonesia, dengan berbagai dampak yang berbeda-beda di tiap bidang. Fenomena ini biasanya berlangsung antara sembilan hingga 12 bulan dan terjadi setiap dua hingga tujuh tahun sekali.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), El Nino diprediksi akan terjadi di Indonesia pada semester kedua tahun 2023 dengan peluang sebesar 50-60 persen. Hal ini tentu akan berdampak pada sektor pertanian, perikanan, kesehatan, dan lingkungan. Berikut adalah beberapa efek El Nino di berbagai bidang:
1.Sektor pertanian
Baca Juga: Perdana! Gamer Laura Ziphora Streaming Live Shopping Jualan di Shopee Live
El Nino dapat menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan, sehingga mengurangi curah hujan dan ketersediaan air untuk irigasi. Hal ini dapat berdampak pada penurunan produktivitas tanaman, gagal panen, kerusakan lahan, dan kerugian ekonomi bagi petani. Selain itu, El Nino juga dapat meningkatkan risiko serangan hama dan penyakit tanaman yang dapat merusak hasil panen. Menurut Bank Dunia, jika terjadi El Nino yang parah tahun ini, produksi padi di Indonesia akan turun sebesar 2,1 juta ton, atau 2,9 persen, dan harga beras akan naik sebesar 10,2 persen.
2.Sektor perikanan
El Nino dapat mengubah suhu dan arus laut, sehingga mempengaruhi distribusi dan kelimpahan ikan. Hal ini dapat berdampak pada penurunan hasil tangkapan ikan, terutama di daerah pantai barat Peru dan Ekuador yang biasanya kaya akan ikan. Selain itu, El Nino juga dapat menyebabkan kematian massal ikan akibat perubahan kadar oksigen dan pH air laut. El Nino juga dapat menyebabkan keputihan karang atau coral bleaching, yaitu kondisi di mana karang kehilangan warna dan simbiosisnya dengan alga yang menyediakan makanan bagi karang. Hal ini dapat merusak ekosistem laut dan mengancam keberadaan biota laut lainnya.