Waspada Virus Nipah Bisa Masuk Indonesia, Kenali Cara Penularan, Gejala dan Langkah Jitu Mencegahnya

- 18 September 2023, 15:56 WIB
Ilustrasi Virus Nipah
Ilustrasi Virus Nipah /Pixabay @Tumisu/
 

Berita KBB - Virus nipah kembali menggegerkan dunia setelah 2 orang di Kerala, India meninggal dunia akibat penyakit yang diakibatkannya, baru-baru ini.


Untuk meminimalisir potensi terjangkit penyakit dari virus nipah, simaklah bagaimana cara penularan, gejala dan langkah-langkah jitu untuk mencegah penyebaran virus tersebut berikut ini.


Dikutip dari laman Infeksi Emerging Kementerian Kesehatan RI, penyakit virus nipah bukanlah hal yang baru. Penyakit ini pertama kali muncul di sebuah desa di tepi Sungai Nipah, Malaysia pada kurun 1998-1999.

 

Baca Juga: Real Madrid vs Real Sociedad: Los Blancos Menang 2-1 dan Kokoh di Puncak Klasemen Liga Spanyol


Penyakit virus nipah saat itu menyerang peternak babi setempat dengan angka kasus terkonfirmasi mencapai 276, di mana 106 di antaranya berakhir dengan kematian. Kemunculan virus ini juga merebak hingga ke Singapura.


Hingga saat ini, tercatat ada 5 negara yang menjadi persebaran virus nipah yakni Malaysia, Singapura, Filipina, India dan Bangladesh, dengan total 700 kasus dan 407 kematian. Hampir separuh dari kasus dan kematian akibat virus ini terjadi di Bangladesh.


Indonesia sendiri merupakan salah satu negara yang belum terdampak penyebaran virus nipah. Namun, beberapa penelitian menyebutkan bahwa di Indonesia dan beberapa negara lain telah ditemukan temuan virus nipah pada kelelawar buah, yang merupakan inang alaminya.


Virus nipah dapat menular melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, termasuk dengan urin, air liur, darah dan zat sekresi lainnya. Inkubasi terjadi pada 4-14 hari setelah terpapar, tapi juga dapat mencapai 45 hari.


Virus ini dapat juga menular dari konsumsi daging mentah dari hewan yang terinfeksi maupun produk makanan mentah yang terkontaminasi dengan cairan tubuh hewan terjangkit, seperti nira buah sawit yang terkontaminasi kelelawar buah.


Selain dari kontak manusia-hewan, virus nipah juga menular dari sesama manusia melalui kontak fisik atau cairan tubuh seperti urin, darah dan juga droplet pernapasan.


Orang yang tertular virus nipah dapat mengalami infeksi saluran nafas akut ringan hingga berat, encephalitis fatal, atau bahkan tidak menunjukkan gejala apapun. Gejala yang timbul antara lain sebagai berikut:

 

Baca Juga: Everton vs Arsenal: Trossard Bawa The Gunners Menang 1-0 di Goodison Park


  • Demam

  • Sakit kepala

  • Nyeri otot

  • Muntah

  • Sakit tenggorokan

  • Mudah mengantuk

  • Penurunan kesadaran


Pada kasus yang lebih parah, penderita akan mengalami ensefalitis dan kejang hingga koma dalam 24-48 jam dan berakhir dengan kematian.


Sementara pada hewan, virus nipah dapat menjangkiti ternak berupa babi, kuda, kambing, domba, bahkan piaraan seperti kucing dan anjing. Pada babi sebagai hewan yang paling rawan, sebagian besar kasus tidak menunjukkan gejala, tetapi beberapa dilaporkan mengalami demam, sesak nafas, gemetar, kejang otot, dan batuk yang tidak biasa.


Virus nipah bisa dihindari dengan cara sebagai berikut:

  1. Menghindari konsumsi aren langsung dari pohonnya, tetapi dimasak dahulu. Pasalnya, kelelawar dapat mengkontaminasi sadapan aren pada malam hari.

  2. Pilih buah yang masih utuh dan cuci serta kupas dengan baik dan benar.

  3. Hindari kontak dengan hewan ternak yang terjangkit.

  4. Gunakan APD bagi masyarakat yang bekerja di pemotongan hewan.

  5. Hindari konsumsi hewan yang terinfeksi dan masak daging hewan hingga matang.

  6. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur dan terapkan etika bersin.


Demikianlah tentang cara penularan, gejala dan langkah jitu yang bisa dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Nipah di Indonesia.***

Editor: Siti Mujiati

Sumber: infeksiemerging.kemkes.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah