Jelang Libur Panjang, Hindari Keramaian dan Kerumunan

- 21 Oktober 2020, 09:39 WIB
Ilustrasi kerumunan orang.
Ilustrasi kerumunan orang. /PIXABAY/Free-Photos/

BERITA KBB - Menjelang libur panjang pada 28 Oktober 2020 - 1 November 2020, penekanan mobilitas penduduk selama harus ditingkatkan.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menyampaikan arahan konkrit Satgas, terkait penularan Covid-19 saat libur panjang.

Pertama, bagi masyarakat yang dalam keadaan mendesak harus melakukan kegiatan diluar rumah selama periode libur panjang tersebut, mematuhi protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan serta hindari kerumunan.

Baca Juga: Pelestarian Telaga Saat, Antisipasi Bencana Alam di Kawasan Hulu Sungai Ciliwung

"Keputusan untuk keluar rumah harus dipikirkan secara matang dan mempertimbangkan semua risiko yang ada," jelasnya dalam keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia, Selasa 20 Oktober 2020.

Kedua, Satgas Penanganan Covid-19 mendorong agar masyarakat yang menerima kunjungan dari keluarga dan sanak saudaranya saat libur panjang ini, untuk tetap menjaalankan protokol kesehatan 3M selama menerima tamu.

Meskipun tamu merupakan bagian dari keluarga tetap terapkan protokol kesehatan yang ketat. "Karena kita tidak tahu dengan siapa sebelumnya keluarga kita tadi berinteraksi," lanjut Wiku.

Baca Juga: Transformasi Digital untuk Efisiensi Operasional end-to-end XL Axiata

Ketiga, Satgas mendorong agar perusahaan atau perkantoran mengambil langkah antisipatif bagi karyawannya yang bepergian keluar kota pada masa libur panjang ini.

Perusahaan didorong mewajibkan karyawannya yang keluar kota untuk melapor agar dapat didata, terutama yang memutuskan untuk bepergian ke wilayah zona oranye dan atau merah.

Selain itu, perusahaan dan kantor mewajibkan karyawannya untuk melakukan isolasi mandiri jika ada yang merasakan gejala Covid-19 setelah libur panjang.

Baca Juga: Siap Siaga, Pemkot Depok Lakukan Mitigasi Antisipasi Bencana Alam Longsor dan Banjir

Wiku mengajak masyarakat belajar dari pengalaman saat libur lebaran Idul Fitri (22 - 25 Mei 2020) dan Hari Kemerdekaan RI (20 - Agustus 2020) tahun ini.

Saat Idul Fitri, terdapat kenaikan jumlah kasus harian dan kumulatif mingguan sekitar 69 - 93% dengan rentang waktu 10 - 14 hari.

Lalu saat libur HUT RI, kenaikan jumlah kasus harian dan kumulatif mingguan naik sebesar 58 - 118% pada pekan ketiga Agustus dengan rentang waktu 10 - 14 hari.

Baca Juga: Takut Gemuk Kalau Sarapan Pagi? Cobain Yuk Menu Sarapan Sehat Ini

"Hal ini dipicu karena kerumunan di berbagai lokasi yang dikunjungi masyarakat selama liburan, serta tidak patuhnya masyarakat terhadap protokol kesehatan," tegas Wiku.

Semua pihak baik pemerintah daerah dan masyarakat harus meningkatkan sinerginya untuk menjalankan protokol kesehatan secara disiplin untuk mengantisipasi penularan pada masa libur panjang ini.

Ada beberapa langkah antisipasi yang dapat dilakukan pada tempat-tempat yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Baca Juga: 150 Buruh Belum Menerima Bantuan Subsidi Upah karena Kekurangan atau Ketidaksesuaian Data.

Pertama, antisipasi kemunculan kerumunan sosial, politik, budaya, dan keagamaan. 

Kedua, upaya antisipasi kemunculan kerumunan karena kegiatan ekonomi. 

Khusus lokasi wisata pemantauan penerapan protokol kesehatan, harus dilakukan dinas pariwisata dan ekonomi kreatif di daerah dengan memperhatikan aturan operasional wisata di masa pandemi.

Baca Juga: Uu Ruzhanul Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan terhadap Potensi Bencana Hidrometeorologi

Ketiga, upaya antisipasi kemunculan kerumunan keluarga dan kekerabatan. Dalam berkendara yang aman tetap terapkan protokol kesehatan yang ketat. 

Keempat, antisipasi kerumunan akibat bencana. 

Terakhir ia berpesan kepada masyarakat yang menyampaikan aspirasi secara terbuka, dan mengumpulkan massa yang cukup banyak berpotensi menjadi master baru Covid-19. Bahkan sudah ada peserta aksi unjuk rasa yang terkonfirmasi positif Covid-19. Ia mengingatkan Covid-19 dapat menelan korban jiwa. "Ingat, Covid-19 mematikan dan jangan dianggap enteng," pesannya.***

Editor: Ade Bayu Indra


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x