Karena itu, ia berpendapat bahwa dark jokes bisa menjadi kajian baru bagi para ilmuwan. Apalagi, saat ini, referensi ilmiah mengenai humor ini masih belum memadai, seperti bagaimana motif yang digunakan pada humor ini, refleksi apa yang ingin disampaikan, hingga bagaimana tanda-tanda atau semiotik yang dimainkan di dark jokes.
Terlepas dari pro-kontra dark jokes, Kunto mengatakan bahwa media sosial pada prinsipnya bersifat demokratis.
Demokrasi ini tidak diimbangi dengan aturan yang membatasi. Hal ini yang mendorong orang bebas mengutarakan berbagai pendapat di media sosial.
“Bahkan mau tweet war kayak apapun, ya silakan,” kata Kunto.***