Handmade Craft Unjuk Kreativitas dengan Aksesoris Batuan Alam

10 Februari 2023, 10:41 WIB
/

BERITA KBB - Kota Bandung memang tidak memiliki hasil alam seperti daerah lain. Namun soal kreativitas pengembangan hasil alam, Kota Bandung dipastikan bisa bersaing dengan daerah lain.

 

Salah satunya pemanfaatan batu alam untuk aksesoris dan perhiasan.

 

Seperti halnya yang dilakukan Helena Virgawati, pelaku UMKM pemilik aksesoris Bening by Helena. Mantan pegawai swasta yang satu ini menggunakan bahan utama produknya dari batu-batuan alam dan kawat tembaga. Setiap produknya berbeda bahan batunya sehingga tidak pasaran dan ekslusif.

Baca Juga: DPR RI Sebut Kota Bandung Strategis untuk Kegiatan di Jawa Barat

Helena bercerita, awal membangun bisnis aksesoris ini karena dirinya mencari bisnis yang bisa dijalankan dari rumah.

 

“Karena saya hobi craft terutama yang berhubungan dengan aksesoris. Saya suka dengan batu-batu alam maka saya memutuskan untuk berbisnis di bidang craft khususnya aksesoris berbahan batu-batuan alam,” kata Helena.

 

Berdiri pada Agustus 2015, saat itu Helena masih harus lebih banyak riset untuk kemajuan bisnisnya. Setahun berikutnya, Helena mulai mencoba pameran di mal. Hingga akhirnya pada tahun 2017 mulai ikut pameran yang lebih besar hingga menjadi binaan dinas.

Baca Juga: Antisipasi Penculikan Anak, Disdik Intensifkan Komunikasi

“Saat itu di 2017, saya ikut pameran INACRAFT, pameran kerajinan terbesar di Indonesia yang mewadahi para perajin seluruh Indonesia dan saat ini sudah jadi binaan Dekranasda Bandung, Disdagin, Dinas PUKM dan beberapa kali mendapat kesempatan pameran yang difasilitasi dinas seperti Bandung Great Sale, Pasar Kreatif Bandung juga kesempatan showcase di Korea (event Handarty Korea) thn 2020,” lanjut Helena.

 

Saat ini, offline store Bening by Helena ada di Hotel Mercure City Center Jalan Lengkong dan Hotel Arion Jalan Otto Iskandar Dinata.

 

Ia mengaku, penamaan Bening ini diasumsikan jernih atau pure, yang analoginya semua desain dihasilkan dari pikiran dan hati yang jernih sehingga menghasilkan produk yang bagus.

Baca Juga: Tertinggi! Indeks Daya Saing Kota Bandung Lampaui Jabar dan Nasional

“Hanya saja nama Bening agak sulit kalau mau dibikin hak merknya karena kata Bening itu kata sifat, gabisa dijadiin merk,” kata Helena.

 

Sebagai yang pernah menjuarai 2 pada UMKM Award tahun 2020 kategori craft, Helena by Bening saat ini fokus pada aksesoris yg dibuat menggunakan teknik rajut (crochet) namun teknik lain tetap digunakan seperti weaving, wrapping, dan metalsmithing tapi yang diutamakan saat ini wire crochet (rajut kawat). 

 

"Untuk range harga, harga terendah ada peniti dagu di harga Rp10rb dan harga tertinggi hingga Rp3jt," ujar Helena. 

Baca Juga: Urai Kepadatan Lampu Merah Samsat, Dishub Kota Bandung Intervensi Waktu

Dulunya Helena by Bening hanya mengandalkan penjualan offline. Seiring waktu, sekarang penjualannya ada offline dan online sehingga penjualan jadi meningkat. 

 

"Saya harap produk ini bisa jadi pilihan konsumen dalam hal aksesoris. Apalagi dibuat handmade dengan desain unik," kata Helena.***

Editor: Ade Bayu Indra

Tags

Terkini

Terpopuler