Kembangkan Industri Elektronika dan Semikonduktor di Indonesia, Menperin Agus G Kartasasmita Kunjungi PT LEN

- 4 Juni 2021, 21:07 WIB
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan kunjungan industri ke PT Len Industri (Persero) di Bandung pada hari Jumat, 4 Juni 2021.
Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita melakukan kunjungan industri ke PT Len Industri (Persero) di Bandung pada hari Jumat, 4 Juni 2021. /Humas PT Len/

”Untuk menjawab tantangan dalam memenuhi peran sebagai integrator tersebut, PT Len Industri telah memiliki hasil pengembangan berbagai produk lini pertahanan mulai dari Sistem Command & Control (C2), Sistem Sensor, dan Sistem Komunikasi,” imbuh Bobby.

Baca Juga: Sang Ayah Meninggal Dunia, Oki Setiana Dewi Minta Ria Ricis Segera Pulang, Si Bungsu: Maafin Adek

Pengembangan tersebut diperlukan dalam pembangunan sistem integrasi alutsista yang dikenal sebagai konsep terintegrasi C4ISR (Command, Control, Communication, Computer, Intelligence, Surveillance, and Reconnaissance) dan menerapkan NCW sesuai doktrin dan kebutuhan pertahanan TNI di Indonesia.

Dalam kesempatan kunjungan ini, menteri beserta rombongannya mengunjungi demo produk Radar Surveillance Len S-200, Ruang C4ISR, fasilitas produksi modul surya dan fasilitas produksi alat komunikasi (alkom).

Bobby mengharapkan dukungan dari Kementerian Perindustrian mengenai regulasi khusus untuk perhitungan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) produk elektronika pertahanan, memasukkan persyaratan TKDN pada tender proyek pertahanan dan transportasi. Serta dukungan investasi dalam pembangunan pabrik solar cell dan semikonduktor maupun pembangunan pusat inovasi dan industri radar nasional yang akan dikembangkan PT Len Industri.

Baca Juga: Akhirnya Jenazah Ayah Oki Setiana Dewi Dikebumikan Tanpa Kehadiran Ria Ricis

Selain itu juga berharap Kementerian Perindustrian bisa menjadi inisiator dalam membentuk ekosistem industri-industri dalam negeri, khususnya di bidang pertahanan. Banyak produk PT Len Industri yang sudah memiliki nilai TKDN tinggi, misalnya sistem persinyalan kereta yang mencapai 40,69% (Sistem Interlocking SiLSafe) dan 59,96% (Trackside Signalling SiLTrack) dimana sistem tersebut sudah terpasang di lebih dari 250 stasiun di seluruh Indonesia. Dan juga sudah membuat sistem kereta api otomatis pertama di Indonesia menggunakan teknologi CBTC di Skytrain Bandara Soekarno Hatta.***

 

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x