31 Proyek dan 33 MoU Ditawarkan di West Java Investment Summit 2021

21 Oktober 2021, 22:42 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat pembukaan The 3RD West Java Investment Summit 2021 di Hotel Savoy Homan, Kota Bandung, Kamis, 21 Oktober 2021. /Biro Adpim Jabar/

BERITA KBB – West Java Investment Summit (WJIS) 2021 resmi dibuka. Event akan berlangsung sevara _hybrid_ di Savoy Homan, Kota Bandung, pada Kamis, 21 Oktober 2021 – Jumat, 22 Oktober 2021.

The 3RD WJIS digelar Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat bersama Pemda Provinsi Jawa Barat.

Event ini merupakan yang ketiga kali digelar laksanakan dan kedua kali dilakukan di saat pandemi atau mulai 2019, 2020, dan 2021. Ajang ini mempromosikan 31 proyek besar- sedang untuk ditawarkan ke calon investor.

Baca Juga: Gubernur Jabar Ridwan Kamil Launching WJIS 2020

Menurut Kepala Dinas Pernanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat Jabar Noneng Komara Nengsih, 31 proyek yang ditawarkan memiliki nilai Rp41,06 triliun.

Selama dua hari pemilik proyek seperti swasta, BUMN, BUMD, maupun pemerintah daerah akan melakukan pertemuan dengan calon investor baik dari dalam dan luar negeri.

"31 proyek ini akan diperkenalkan dan ditawarkan kepada calon investor dari 17 negara. Akan ada pertemuan tatap muka dua pihak yang difasilitasi Pemda Provinsi Jabar dan Bank Indonesia Jabar," ujarnya dalam sambutan pembukaan WJIS, Kamis, 21 Oktober 2021.

Baca Juga: UMKM Jadi Salah Satu Prioritas Utama dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional

Selain 31 proyek yang akan ditawarkan, dalam event ini juga ditandatangani 33 MoU antara Pemda Provinsi Jabar dengan pemda kabupaten/kota serta sejumlah BUMD di Jabar. Nilau MoU diperkirakan mencapai Rp6,5 triliun.

Noneng mengatakan pada semester I/2021 Jabar menempati peringkat pertama realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) dengan total Rp72,46 triliun.

Event WJIS yang berlangsung selama dua hari ini menjadi salah satu upaya mendorong peningkatan investasi di Jabar. WJIS menjadi ajang promosi potensi dan peluang investasi di Jabar. WJIS 2021 bisa menjadi sarana komunikasi yang baik untuk investor yang hendak menanamkan modal ke Jabar.

Baca Juga: Apa Saja 3 Keunggulan Ekonomi Jawa Barat Saat Pandemi yang Harus Dipertahankan? Simak Disini

Kata Noneng, dengan mengambil tema "Navigating Post-COVID World: Investment Growth for Resilient West Java" diharapkan investasi bisa menjadi salah satu jalan keluar sekaligus menyongsong kondisi ekonomi pasca -COVID-19.

“Menunjukkan bahwa Jabar menjadi wilayah penting dalam mendorong Investasi di Indonesia, " tuturnya.

Berbeda dengan dua penyelenggaraan sebelumnya, WJIS ini memperkenalkan dua kawasan ekonomi baru sebagai daya tarik baru, yakni Metropolitan Rebana dan Jabar Selatan.

Baca Juga: Apa Saja 3 Keunggulan Ekonomi Jawa Barat Saat Pandemi yang Harus Dipertahankan? Simak Disini

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Jabar Herawanto menegaskan pentingnya pemerataan investasi antara Jabar bagian utara dan selatan dalam rangka mendorong resiliensi dan inklusivitas pertumbuhan ekonomi Jabar.

Di kawasan utara, potensi investasi Jabar terkait dengan proyek Segitiga Rebana (Cirebon – Subang – Majalengka) yang kompleks dan canggih. Kawasan pertumbuhan ekonomi baru ini dirancang untuk menjadi kawasan dengan beberapa _smart city metropolitan_ dan kawasan industri yang dikelilingi oleh infrastruktur pendukung yang penting seperti Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, dan jalan tol di antaranya Tol Cisumdawu.

Di kawasan selatan, investasi Jabar diarahkan pada berbagai proyek ekonomi hijau (_green economy_) yang terdiri dari proyek sektor pariwisata serta proyek sektor pertanian.

Baca Juga: Tingkatkan Kerjasama dengan Australia, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Paparkan Potensi Ekonomi Jabar

"Secara khusus, proyek-proyek tersebut diharapkan akan menjawab keprihatinan penting investor global tentang masalah ekonomi hijau akibat perubahan iklim yang dialami secara global," ujarnya.

Bank Indonesia mencatat Jabar merupakan provinsi kontributor terbesar ketiga bagi perekonomian Indonesia. Salah satu elemen penting dalam mendorong perbaikan ekonomi dan mendukung pencapaian resiliensi ekonomi Jawa Barat adalah investasi.

Sumbangan investasi terhadap perekonomian Jawa Barat mencapai 24,88 persen dari PDRB atau komponen kedua terbesar setelah konsumsi.

Baca Juga: Tingkatkan Kerjasama dengan Australia, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Paparkan Potensi Ekonomi Jabar

Sejalan dengan hal tersebut, Jabar menjadi destinasi investasi utama secara nasional, baik investasi yang bersumber dari PMA dan PMDN.

Realisasi investasi di Jabar yang tetap tinggi di tengah pandemi didukung oleh tiga hal, yakni infrastruktur pendukung yang memadai, SDM lebih berkualitas, dan dukungan pemerintah daerah. Seperti iklim investasi baik seperti proses perizinan mudah, promosi investasi berkelanjutan, serta dukungan Pemerintah Pusat seperti melalui berbagai proyek infrastruktur nasional di Jabar.

Event The 3RD WJIS merupakan puncak rangkaian kegiatan Road to WJIS 2021, yaitu Forum Infrastruktur, Peluncuran Ekosistem Investasi Jawa Barat, dan Peningkatan Kapasitas Presentasi Ikhtisar Proyek Investasi.

Baca Juga: Jadi Salah Satu Provinsi Unggulan, Provinsi Jabar Bisa Jadi Booster Pemulihan Ekonomi Nasional

Acara puncak WJIS 2021 secara resmi dibuka dengan penyampaian _keynote speech_ Gubernur Bank Indonesia oleh Perry Warjiyo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Menteri Investasi Indonesia/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia.

Adapun sebagai tuan rumah, Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat Herawanto, serta Kepala DPMPTSP Provinsi Jawa Barat dan Noneng Komara Nengsih turut menyampaikan sambutan pembuka WJIS 2021. ***

 

 

Editor: Ade Bayu Indra

Tags

Terkini

Terpopuler