Apa Saja Arah Ekonomi Baru Jawa Barat Pasca Pandemj Covid-19? Simak Paparannya

- 19 Oktober 2021, 06:34 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bicara strategi ekonomi dalam Webinar KPED Jawa Barat: Peran Strategis Jabar dalam Pemulihan Ekonomi Daerah, di Gedung Pakuan Bandung, Senin, 18 Oktober 2021.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bicara strategi ekonomi dalam Webinar KPED Jawa Barat: Peran Strategis Jabar dalam Pemulihan Ekonomi Daerah, di Gedung Pakuan Bandung, Senin, 18 Oktober 2021. /Biro Adpim Jabar/

BERITA KBB - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkap arah ekonomi baru Jawa Barat pascapandemi COVID-19.

Hal ini diungkapkan saat mengisi materi Webinar Komite Pemulihan Ekonomi Daerah (KPED): Peran Strategis Jabar dalam Pemulihan Ekonomi Daerah, di Gedung Pakuan Bandung, Senin, 18 Oktober 2021.

Adapun strategi pemulihan ekonomi itu, pertama, menjadikan investasi sebagai unggulan di Jabar. Ridwan Kamil bertekad Jabar juara investasi Asia Tenggara. "Kami ingin belajar. Juara- juara investasi di Asean itu apa kelebihannya. Kami ingin _go Asean_," ungkapnya.

Baca Juga: Tingkatkan Kerjasama dengan Australia, Gubernur Jabar Ridwan Kamil Paparkan Potensi Ekonomi Jabar

Kedua, di bidang kesehatan. Menurut Ridwan Kamil, Jabar masih kurang rasio pelayanan kesehatan. Secara teori Jabar butuh tambahan 25 rumah sakit skala besar, serta 5.000 klinik/puskesmas berbasis desa sebagai garda terdepan sebelum masyarakat masuk ke rumah sakit. Kesehatan penting karena jika warganya semua sakit maka ekonomi tidak akan jalan.

Ketiga, kedaulatan pangan. Emil bilang Jabar butuh gagasan agar neraca pangan bisa mandiri. "Kalau untuk padi kita sudah swasembada, tapi urusan telur, ayam, daging sapi, bawang kita belum dimaksimalkan untuk memenuhi ketahanan pangan," katanya.

Keempat, revolusi digital di era industri 4.0. Kata Emil, Jabar terus berproses hingga saat ini teknologi digital telah mewarnai sebagian besar kehidupan masyarakat.

Baca Juga: Dari IKOPIN, Revolusi Sistem Ekonomi Dimulai Menuju Ekonomi Pancasila

Kelima, ekonomi berkelanjutan (_green economy_) terus diupayakan. "Mobil listrik sudah, saya diangkat sebagai ketua organisasi daerah- daerah penghasil migas," kata Ridwan Kamil.

Kemudian Jabar, kata Gubernur, telah menjadi _role model_ sebagai satu- satunya dari 34 provinsi di Indonesia yang berhasil memaksa kontraktor minyak menyumbang partisipatif interest (PI) sebesar 10 persen.

Halaman:

Editor: Ade Bayu Indra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah