Network
BERITA KBB - Kebutuhan masyarakat Indonesia saat ini dalam hal fashion meningkat drastis.
Seringkali barang mahal dan bermerek menjadi wajib untuk pencitraan dalam pergaulan.
Sementara itu, produk imitasi yang sering kita kenal dengan istilah barang kw atau barang palsu yang merupakan barang tiruan mulai trending sebagai alternatif fashion karena harga lebih terjangkau dengan kualitas yang cukup baik.
Produk imitasi kini banyak diburu netizen Indonesia yang memiliki daya beli tinggi tapi isi dompet pas-pasan.
Hal tersebut terjadi karena produk imitasi tidak mengurangi penampilan saat dikenakan.
Sehingga orang banyak yang semakin percaya diri karena rasanya sama seperti memakai barang mahal.
Beberapa alasan barang imitasi menjadi barang yang diminati dan dicari terlihat dari barang yang tidak kalah dari barang aslinya, harga terjangkau dari harga aslinya, mudahnya di temukan barang tiruan.
Dilansir dari catatan masyarakat Indonesia anti pemalsuan atau sering disebut dengan (MIAP): akhir tahun lalu nilai merugikan mencapai Rp 65,1 triliun naik tajam sekitar 50% dibanding 2010, dimana kerugian indonesia akibat barang palsu hanya Rp 43,5 triliun.
Dari survei MIAP tujuh jenis produk imitasi yang paling banyak beredar adalah pakaian, produk dari kulit.
40% produk yang ada di pasar Indonesia diisi oleh produk kw. Banyaknya konsumen di Indonesia menjadi penyebab maraknya produk imitasi.
Harga produk palsu pun jauh lebih murah hingga menarik perhatian konsumen.
Salah satu konsumen barang kw mengaku lebih memilih barang kw karena harganya yang terjangkau dari pada harga barang aslinya.
Salah satu barang yang dibeli Tati berupa tas bermerk Hermes keluaran terbaru dengan harga Rp600. 000.
Mengakui mutu dari barang kw memang tidak begitu bagus, namun dilihat dari segi finansial, barang kw lebih menghemat pengeluaran.
***
