Kim Bum Akan Memerankan Sosok Komarudin Di Film Tanah Air Kedua, Begini Kisah Asli Yang Chil-Seong

- 1 September 2023, 07:35 WIB
Potret Monokrom ala Aktor Kim Bum. Kim Bum Akan Memerankan Sosok Komarudin Di Film Tanah Air Kedua, Begini Kisah Asli Yang Chil-Seong
Potret Monokrom ala Aktor Kim Bum. Kim Bum Akan Memerankan Sosok Komarudin Di Film Tanah Air Kedua, Begini Kisah Asli Yang Chil-Seong /Instagram @k.kbeom/

 

BERITA KBB – Di balik lembaran sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, tersembunyi kisah menarik tentang seorang pejuang tak kenal lelah yang datang dari negeri jauh yaitu Korea.

Nama yang mungkin belum begitu dikenal luas, Komarudin adalah sosok pahlawan yang berjuang bersama rakyat Indonesia dalam meraih kemerdekaan.

Lahir dengan nama asli Yang Chil-seong pada 29 Mei 1919 di Kabupaten Wanju, Provinsi Jeolla, Korea.

Baca Juga: Ada Udang Dibalik Batu di Pembentukan Pansus DPRD KBB terkait Rotasi dan Mutasi Pejabat, Ingin Naikkan Pokir?

Komarudin memiliki perjalanan hidup yang tak lazim. Awalnya, ia diangkat sebagai penjaga tawanan tentara sekutu oleh pemerintah kolonial Jepang di Bandung pada tahun 1942.

Saat itu, baik Korea ataupun Indonesia  sama-sama terjajah oleh Jepang.

Setelah Indonesia dan Korea memproklamirkan kemerdekaan pada tahun 1945, Yang Chil-seong memutuskan untuk tidak kembali ke tanah airnya.

Ia memilih untuk tetap tinggal di Indonesia dan mengubah namanya menjadi Komarudin setelah memeluk agama Islam.

Keputusan ini mengawali peran pentingnya dalam perjuangan bangsa Indonesia.

Ketika Belanda kembali melancarkan agresi militer untuk merebut kembali Indonesia, Komarudin bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia dan berperang secara gerilya.

Ia bergabung dengan kelompok "Pasukan Pangeran Papak" dari Markas Besar Gerilya Galunggung yang dipimpin oleh Mayor Kosasih.

Bersama dua tentara Jepang, Hasegawa (Abubakar) dan Masahiro Aoki (Usman), Komarudin dikenal akan kemampuan bertempur yang luar biasa.

Salah satu momen penting dalam perjuangan Komarudin adalah ketika pasukan gerilyanya turut berperang dalam peristiwa tragis "Bandung Lautan Api".

Ia juga mencatatkan prestasi dengan menggagalkan upaya Belanda merebut Wanaraja melalui penghancuran Jembatan Cimanuk.

 Baca Juga: Jadwal Trans TV Jumat 1 September 2023, Tayang Film John Wick dan The Hateful Eight

Namun, perjuangan tidak selalu berakhir dengan kemenangan. Ketika Belanda menyerang Garut dengan kekuatan besar.

Pasukan Pangeran Papak terpaksa mundur. Sayangnya, ketiganya yaitu Komarudin, Abubakar, dan Usman.

Akhirnya tertangkap karena informasi dari mata-mata. Mereka diserahkan kepada pihak Belanda dan pada tanggal 10 Agustus 1949, mereka dieksekusi di Kerkhoff, Garut.

Keberanian dan dedikasi Komarudin untuk Indonesia membuatnya dianggap sebagai salah satu tokoh pejuang yang berjasa dalam meraih kemerdekaan.

Pada tahun 1995, pemerintah Indonesia dan perwakilan Korea Selatan menggelar upacara penggantian batu nisan Komarudin secara militer, menegaskan jasanya dalam sejarah kedua negara.

Meskipun belum terlalu banyak dikenal, Komarudin adalah contoh nyata bahwa semangat perjuangan melampaui batas geografis dan budaya.

Kisah hidupnya menjadi inspirasi bagi generasi masa kini untuk menghargai nilai kemerdekaan dan mengabdi pada tanah air, tanpa pandang asal usul.***

 

 

 

Editor: Siti Mujiati

Sumber: Wikipedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x