Sinopsis Pendekar Rase Terbang Indosiar 3 Maret 2024: Kebun Wijayakusuma Dibakar, Hu Fei Pasrah Hidup Pincang

- 4 Maret 2024, 14:45 WIB
Sinopsis dan daftar pemain Pendekar Rase Terbang Indosiar, tayang perdana mulai Senin 26 Februari 2024 pukul 21.00 WIB.
Sinopsis dan daftar pemain Pendekar Rase Terbang Indosiar, tayang perdana mulai Senin 26 Februari 2024 pukul 21.00 WIB. /Indosiar

Berita KBB - Habis nonton BRI Liga 1 Persib Bandung vs RANS Nusantara FC tidak sempat lanjut nonton petualangan pendekar Hu Fei? Berita KBB sudah merangkum sinopsis Pendekar Rase Terbang Indosiar 3 Maret 2024 yang terdiri dari episode 13 dan 14 berikut.

Sinopsis Pendekar Rase Terbang Indosiar 3 Maret 2024 dimulai dengan Hu Fei menuruni anak tangga di gerbang Perguruan Weituo dan merenungi cerita Liu He Zhen tentang upaya keras Yuan Zi Yi untuk membawa dirinya ke tempat ini.

Yuan Zi Yi datang dan memberitahukan bahwa malam nanti Liu He Zhen akan mengumpulkan lebih banyak Krim Embun Giok Wijayakusuma untuk mengobati syaraf tulangnya.

Sang ketua Perguruan Weituo juga meyakinkan bahwa luka yang didapatnya saat menaiki 9.999 anak tangga sudah sembuh. Ia meminta agar Hu Fei menuruti setiap perkataannya untuk menunjukkan rasa terima kasihnya.

Tiba-tiba terjadi kehebohan, kebun bunga Wijayakusuma ternyata dibakar. Liu He Zhen mengetahui bahwa pelakunya adalah murid kedua. Hu Fei dan Yuan Zi Yi yang melihat api melahap seisi kebun, hanya bisa memandang tanpa harapan.

Baca Juga: Sinopsis Pendekar Rase Terbang Indosiar 2 Maret 2024: Paman Guru Angkat Ketua Baru Perguruan Weituo, Siapa?

Malamnya, Hu Fei berkata bahwa pengobatan kakinya sudah tak penting lagi dan menerima bila ia harus hidup pincang. Hal ini menyakiti hati Yuan Zi Yi dan ia pergi ke kebun bunga Wijayakusuma yang telah hangus kemudian menangis.

Liu He Zhen datang menghampirinya dan mengatakan ia sedang mencari orang yang memiliki bunga Wijayakusuma. Dirinya juga mengatakan bahwa tidak ada cara lain untuk menyembuhkan kaki Hu Fei selain dengan Krim Embun Giok Wijayakusuma.

Beruntung, tidak lama kemudian salah seorang pelayan menemukan satu pot bunga Wijayakusuma yang disimpan oleh Guru Wan. Mereka pun menunggu saat bunga tersebut mekar di tengah malam untuk mengambil embun gioknya.

Halaman:

Editor: Lizikri Damar Tanjung Novela Andelin

Sumber: Indosiar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x