Korban Tewas Gempa Bumi Turki dan Suriah Dekati 22.000, AS Cabut Sementara Sanksi Suriah

10 Februari 2023, 21:32 WIB
Korban tewas gempa Turki-Suriah /

 

Berita KBB - Jumlah korban tewas akibat gempa bumi Turki dan Suriah per Jumat 10 Februari 2023 siang dilaporkan mencapai 21.719 orang. Jumlah tersebut terdiri dari 18.342 korban di Turki, dengan penambahan sebanyak 668 korban, dan 3.377 korban tewas di Suriah.

Dikutip dari The Guardians, upaya penyelamatan masih berlangsung hingga hari kelima dalam kondisi cuaca dingin di tengah reruntuhan hampir sekira 3.000 bangunan di 7 provinsi Turki, termasuk rumah sakit umum.

Dari bangunan-bangunan yang runtuh, sebuah masjid terkenal di Provinsi Maltaya yang dibangun pada abad ke-13 roboh sebagian. Di wilayah yang sama, sebuah gedung 14 lantai dengan 28 apartemen yang ditinggali 92 orang juga runtuh.

Baca Juga: Resmi! Samsung S23 Series varian Ultra Mulai Rp20 Jutaan

Sekurang-kurangnya 28.044 orang telah dievakuasi dari Kahramanmaraş, salah satu provinsi di Turki selatan yang terdampak paling parah oleh gempa yang terjadi pada Senin, 6 Februari 2023 itu.

Badan Penanggulangan Bencana Turki merinci, dari jumlah tersebut, 23.437 dievakuasi lewat jalur udara dan 4.607 via jalur darat.

Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Turki juga menyebut, sejak terjadinya kedua gempa besar, jumlah gempa susulan yang terekam mencapai 650 kali.

Baca Juga: Prediksi Skor Manchester City vs Aston Villa di Premier League: H2H, Starting Line Up, Peluang Menang

Gempa susulan tersebut mempersulit pencarian korban yang terjebak di reruntuhan, karena resiko runtuhnya sisa-sisa bangunan. Regu penyelamat masih terus mengevakuasi korban-korban selamat yang terjebak di tengah reruntuhan selama berhari hari, termasuk seorang anak kecil perempuan yang terjebak selama tiga hari.

Melansir dari Reuters, ratusan ribu pengungsi tengah ditampung di tenda-tenda pengungsian yang didirikan di stadion dan pusat kota. Diberitakan Berita KBB sebelumnya, hotel-hotel di pantai Mediterania dan Aegean tengah menyediakan kamar untuk para pengungsi.

Sementara itu menurut pihak WHO, sebanyak 23 juta orang dapat terdampak gempa dan akan diberikan perbantuan jangka panjang. “77 tim medis darurat nasional dan 13 internasional sedang dikerahkan ke area terdampak,” ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Jumat 10 Februari 2023.

Erdogan: Respons Tidak Secepat yang Diharapkan

Di sisi lain, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan Jumat ini mengatakan, respons pejabat berwenang Turki atas gempa bumi tersebut di wilayah selatan tidak bergerak secepat yang diharapkan pemerintahnya.

“Sebagian orang mencuri dari pasar dan menyerang bisnis-bisnis. Keadaan darurat yang dinyatakan di wilayah tersebut akan memungkinkan negara untuk menjatuhkan sanksi yang diperlukan,” ujar Erdoğan di Provinsi Adiyaman.

Assad Kunjungi Korban Gempa

Sementara itu, di Suriah Presiden Bashar al-Assad tengah berada di Aleppo untuk meninjau wilayah yang terdampak gempa. Assad dikabarkan bersama istrinya menjenguk para korban yang terluka akibat gempa yang menelan ribuan jiwa itu.

Sebelumnya, ia dan rezimnya dituduh bermain politik dengan bantuan setelah Duta Suriah untuk PBB Bassam Sabbagh menyebut Suriah harus bertanggung jawab untuk mengirimkan semua bantuan ke seluruh negeri, termasuk wilayah yang dikuasai oleh pemberontak.

Terkait bantuan ke Suriah, Departemen Tresuri Amerika Serikat telah menerbitkan izin untuk mengizinkan bantuan gempa masuk ke Suriah selama 6 bulan ke depan. Sebelumnya, AS menetapkan sanksi terhadap Suriah yang menghambat penyaluran tersebut.

“Sanksi Amerika Serikat di Suriah tidak akan menghalangi upaya penyelamatan rakyat Suriah. Sanksi kami mengandung pengecualian untuk upaya kemanusiaan,” kata Sekretaris Deputi Tresuri Wally Adyemo.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden pun menyatakan akan menyediakan US$85 juta atau sekitar Rp1.2 triliun untuk bantuan pertama gempa Turki dan Suriah, yang terdiri dari obat-obatan, perlindungan dan kebutuhan lainnya. “Kami berbelasungkawa untuk rakyat Turki dan Suriah,” cuitnya di akun Twitter pribadinya.***

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler