Rusia Luncurkan Serangan Misil Masif, PM Ukraina: Rusia Putus Asa, Tidak Bisa Terima Kegagalan

11 Februari 2023, 23:05 WIB
Berikut tanggapan Ukraina terkait serangan misil besar-besaran Rusia pada Jumat 10 Februari 2023 kemarin. /Instagram @crossroadsglobalvillage

Berita KBB - Juru bicara komando Rusia Yuri Ihnat mengatakan bahwa serangan misil besar terhadap Ukraina pada Jumat 10 Februari kemarin merupakan serangan peninjauan yang dilakukan pihak Kremlin sebelum dilakukannya kemungkinan serangan besar.

Ihnat mengatakan, pasukan Rusia biasanya mengirimkan roket dan drone dari pos-pos timur di Rusia dan Laut Azov. Namun pada Jumat kemarin, Moskow meluncurkan misil jelajah Kalibr dari kapal fregat dan kapal selam di Laut Hitam, juga dari wilayah selatan kota Tokmak yang dikuasai Rusia.

Terkait serangan misil itu, pejabat-pejabat Ukraina menyebut perilaku Rusia “sinis dan provokatif”. Mereka menyebut Moskow sengaja mengincar daerah perbatasan negara Ukraina agar ketika misil ditembak, puing-puingnya jatuh ke negara-negara tetangga seperti Polandia dan Belarusia.

Baca Juga: Bom Dari Zaman Perang Dunia II Meledak Saat Dijinakkan di Inggris, Berikut Kronologi dan Kondisi Korban

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan, Rusia telah mengincar warga dan bangunan-bangunan sipil. Zelenskiy menyebut ada korban dari serangan tersebut.

“Roket hari ini adalah tantangan kepada Nato, dan kepada keamanan bersama. Ini teror yang bisa dan harus dihentikan. Dunia harus menghentikannya,” ujarnya pada Jumat.

Sementara itu PM Ukraina Denys Shmyhal mengatakan, upaya Putin untuk menyapu infrastruktur energi berasal dari keputusasaan.

Baca Juga: Seungri eks BIGBANG Dilaporkan Resmi Bebas dari Penjara

“Rusia tidak bisa menerima kegagalan dan maka dari itu terus meneror penduduk. Mencoba lagi hancurkan sistem energi Ukraina dan menghilangkan cahaya, panas, dan air dari Ukraina,” ujar Denys.

Adapun penasehat senior Zelenskiy Mikhailo Podolyak mengatakan bahwa Moskow sudah menyerang kota tiap malam dan pagi hari. Ia mendesak sekutu barat Ukraina untuk mempercepat pengiriman sistem pertahanan, termasuk misil jarak jauh dan jet tempur.

Serangan Misil untuk Menguji Pertahanan Udara Ukraina

Sebelumnya diberitakan, Rusia meluncurkan serangan misil skala besar ke Ukraina pada Jumat 10 Februari 2023, menyerang beberapa kota termasuk ibukota Kyiv. Serangan misil tersebut diduga untuk menguji pertahanan udara Ukraina dan mengintimidasi sekutunya.

Baca Juga: Jadwal Tayangan SCTV Senin, 13 Februari 2023. Ada Tajwid Cinta, Cinta Setelah Cinta dan Takdir Cinta

Dilaporkan, ada 5 ledakan di ibukota Ukraina ketika persenjataan pertahanan udara menembak jatuh misil musuh. Jejak asap putih terlihat dari menara dan stasiun kereta api. Serangan ini merupakan yang pertama kalinya di Kyiv dalam dua minggu terakhir.

Pihak Angkatan Udara Ukraina menyebut telah menembak jatuh 61 dari 70 misil jelajah dan 5 drone buatan Iran. Misil-misil itu mendarat di sekitar kota Kharkiv dan Zaporizhzhia.

Panglima Angkatan Udara Ukraina Valerii Zaluhnyi mengatakan bahwa dua dari roket yang diluncurkan dari laut masuk ruang udara Moldova dan Rumania sekitar 10 waktu setempat. Kedua roket itu kemudian kembali memasuki Ukraina dan wilayah Chernivtsi barat.

Baca Juga: Sinopsis Tajwid Cinta Sabtu 11 Februari 2023: Syifa Dibawa Ke Kantor Polisi!

Meski demikian, pihak Kementerian Luar Negeri Rumania membantah kabar tersebut. Menurut mereka, misil jelajah Rusia datang dalam 35 kilometer dari timur laut perbatasan Rumania tapi tidak melanggar wilayahnya.

Dua pesawat MiG-21 yang sedang latihan dialihkan untuk memantau area tersebut. “Setelah dua menit, situasinya diperjelas dan kedua pesawat melanjutkan misi mereka,” ujar pihak kementerian.

Diketahui, serangan misil tersebut datang sehari setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengakhiri kunjungan ke negara-negara sekutu Eropa untuk melobi para pemimpin demi mendapatkan senjata jarak jauh dan jet tempur.***

 

 
 

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler