Nasib Tesla di Ujung Tanduk: Mobil Listriknya Kecelakaan Maut di Cina, Keteteran Hadapi BYD di Pasar Global

21 Februari 2023, 15:57 WIB
Berikut detail selengkapnya mengenai kecelakaan maut mobil listrik Tesla di Cina dan persaingan ketat dengan jenama setempat. /Facebook.com/Batam update/

Berita KBB - Sebuah mobil listrik Tesla Model 3 mengalami kecelakaan maut di Provinsi Zhejiang, Cina Timur, Jumat 17 Februari 2023 kemarin. Dalam kecelakaan maut tersebut, 1 orang tewas dan 1 lainnya kritis.

Kecelakaan maut itu terjadi ketika mobil listrik Tesla Model 3 tersebut melaju dengan kecepatan tinggi. Mobil itu menabrak 1 sepeda listrik dan beberapa mobil lain di jalan, sebelum menabrak sebuah bus.

Belum diketahui penyebab pasti kecelakaan maut tersebut. Namun diduga, mobil listrik tersebut mengalami kegagalan pada sistem pengereman.

Baca Juga: Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia U-20 vs Guatemala U-20 dalam Laga Matchday Selasa 21 Februari 2023

Video CCTV memperlihatkan bahwa saat terjadi tabrakan, lampu rem Tesla Model 3 naas itu tidak menyala. Tabrakannya begitu parah hingga langsung menewaskan penumpang, melukai sang pengemudi hingga kritis, dan merusak 3 mobil lain yang terlibat.

Melansir dari Global Times, Tesla sudah sepakat untuk bekerja sama dengan pejabat berwenang setempat dalam penyelidikan kasus kecelakaan maut mobil listrik tersebut.

“Kami turut berduka atas kecelakaan ini. Kami mengerti sepenuhnya dengan kekhawatiran semua orang tentang kecelakaan ini.

Baca Juga: 15 Link Twibbon Hari Bahasa Ibu Internasional 21 Februari : Multilingual Education A Necessity to Transform

Saat ini polisi lalu lintas setempat sedang menyelidiki penyebab tabrakan, dan kami akan melakukan yang terbaik untuk bekerja sama dengan pihak berwenang,” demikian keterangan resmi dari Tesla, seperti dikutip dari Global Times.

Peristiwa ini menambah runyam keadaan Tesla yang tengah menghadapi persaingan yang ketat dari produsen mobil listrik lokal seperti BYD. Kecelakaan itu juga menambah catatan buruk jenama itu dan pelanggan kini meragukan keamanan dari mobil listrik tersebut.

Kecelakaan maut tersebut juga membuat Tesla mengalami penurunan penjualan, setelah beredarnya rumor yang mengatakan bahwa ada yang tidak beres dengan sistem pengereman mobil listrik Tesla.

Baca Juga: Infinix Zero 5G 2023 Rilis di Indonesia dan Usung Chipset “Power Monster”, Berikut Spesifikasi Kunci dan Harga

Diberitakan Berita KBB sebelumnya, lebih dari ‪300.000‬ unit mobil listrik Tesla di-recall di Amerika Serikat setelah pihak berwajib menemukan risiko kecelakaan pada kendaraan tersebut.

Kendati pihak Tesla sudah menggulirkan update OTA untuk mengatasi risiko kecelakaan itu, reputasi perusahaan itu sudah terlanjur tercoreng dengan laporan penyelidikan yang dilakukan Amerika Serikat.

Diketahui, bukan kali ini saja Tesla mendapat tuduhan akan sistem pengereman yang tidak berfungsi. Jauh sebelumnya, para konsumen telah melayangkan komplain terkait masalah serupa.

Namun, hasil dari penyelidikan selalu menguntungkan pihak produsen, dan konsumen lah yang selalu menjadi kambing hitam dari kecelakaan yang terjadi.

Tesla yang merupakan penjual mobil listrik nomor 1 di dunia, baru-baru ini ditumbangkan oleh produsen asal Cina BYD. Pabrikan ini menjadi pasar kendaraan listrik terbesar di dunia, dengan laba mencapai US$190,4 miliar atau sekira Rp2,89 kuadriliun di 2023.***

 

 

 

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Tags

Terkini

Terpopuler