Berita KBB - Istana Buckingham akan menyematkan titel Ratu atau Queen kepada Camilla, permaisuri Raja Charles III setelah penobatannya. Gelar ini berbeda dari yang diyakini akan diterima Camilla yakni Queen Consort atau Ratu Permaisuri.
Perubahan itu diperkirakan berlaku setelah naik tahtanya Charles sebagai Raja Inggris pada Mei 2023 mendatang. Dengan demikian, Camillia akan mengalami peningkatan citra yang drastis di mata masyarakat Inggris.
Tanda-tanda itu mulai terlihat ketika Camilla merubah nama kegiatan amalnya dari “Duchess of Cornwall’s Reading Room” menjadi “Queen’s Reading Room”, tanpa ada kata “Consort” atau permaisuri.
Baca Juga: Link Live Streaming Barito Putera vs Persib Bandung, Akses Tautan Nonton Siaran Langsung Sekarang
Diduga kuat, Court Circular yang merupakan kantor registrasi pernikahan anggota kerajaan, juga akan menerapkan perubahan serupa.
Dilansir Daily Mail pada Sabtu 25 Februari 2023 kemarin, seorang sumber mengungkapkan adanya pandangan bahwa sebutan Queen Consort atau Permaisuri Ratu begitu “rumit” dan akan lebih sederhana bagi Camilla untuk cukup dikenal sebagai Queen atau Ratu.
“Reading Room adalah salah satu tandanya. Lagipula Yang Mulia adalah seorang Ratu. Pangeran Philip secara resmi adalah Prince Consort, tapi dia tidak dikenal sebagai Prince Consort,” ujarnya seperti dikutip Daily Mail.
Baca Juga: Sambo Perintahkan Arif Rachman Musnahkan Rekaman CCTV, Hakim: Harusnya Tolak Perintah FS!
Lanjutnya, Sang Ratu akan tetap jadi Permaisuri Ratu sehingga Istana tentunya tidak akan menghentikan siapapun memanggil Yang Mulia seperti itu jika mereka ingin.
Dikabarkan, beberapa surat kabar nasional Inggris telah membuang kata “Consort” ketika menulis berita tentang Camilla. Sementara pihak Istana Buckingham sedang melihat contoh, termasuk gelar-gelar yang digunakan untuk istri Raja George VI, kakek dari Raja Charles III.
Diketahui, sebagai Ratu yang tidak berkuasa, istri George VI secara teknis adalah Permaisuri tapi dikenal di publik dengan nama Ratu Elizabeth. Sejak kematian suaminya pada 1952, dia dikenal sebagai Ibu Suri ketika anaknya, Elizabeth II, diangkat menjadi Ratu.
Baca Juga: Muhammadiyah dan PP Persis Tetapkan Awal Ramadhan 1444 H pada 23 Maret 2023
Sama halnya dengan ketika Ratu Victoria wafat dan digantikan oleh anaknya Edward VII, istrinya berubah gelar dari yang awalnya Putri Wales menjadi Ratu Alexandra, tanpa adanya embel-embel Consort Permaisuri.
Diketahui, setelah menikah dengan mantan Pangeran Wales itu pada 2005, banyak yang mengira bahwa Camilla tidak akan menjadi Ratu ketika Charles naik tahta. Hal itu karena ia sempat menjadi “orang ketiga” saat mendiang Putri Diana masih menjadi istri Charles.
Saat Camilla bertunangan dengan Charles pada Februari 2005 lalu, pihak istana menyebut bahwa Camilla harus menggunakan gelar HRH The Princess Consort atau Yang Mulia Ratu Permaisuri ketika Charles naik tahta menjadi Raja.
Kemudian ketika Camilla dan Charles menikah pada April 2005, dia tidak mengusung gelar Putri Wales, karena citra gelar itu sudah melekat kuat pada mendiang Putri Diana.
Namun Camillia tampaknya telah memenangkan hati rakyat. Ratu Elizabeth II pun memberinya restu dengan menjadikan menantunya itu sebagai Permaisuri.
Dalam peringatan 70 tahun berkuasanya Ratu Elizabeth II tahun lalu, sang Ratu memperjelas nasib gelar Camilla ketika Charles menjadi Raja.
“Permintaanku, ketika waktunya datang, Camilla akan dikenal sebagai Queen Consort dan melanjutkan pelayanan setianya,” ucap Ratu Elizabeth II waktu itu. Pernyataan ini mengakhiri bertahun-tahun spekulasi terkait apakah Camilla akan dikenal sebagai Ratu.
Pernyataan ini juga membantah keterangan dari Istana sebelumnya bahwa Camilla hanya akan dikenal sebagai Princess Consort. Kini setelah hampir 20 tahun menikah dengan Charles, Camilla selangkah lebih dekat dikenal sebagai Ratu.***