Saat penyelidikan, polisi menngungkap bahwa IP dari email sang peretas yang melakukan pemerasan sama percis dengan email Rajiv Kumar. Polisi menyimpulkan, email tersebut telah dirikim dari rumah Rajiv sendiri.
India Today melaporkan, saat dimintai keterangan kepada putera Rajiv yang berusia 11 tahun, dia mengaku bahwa dialah yang telah melakukan tindakan pemerasan kepada keluarganya.
Hal itu dilakukan bocah tersebut karena dia terpapar konten kejahatan yang kerap disimaknya via dunia maya. Dia melihatnya melalui video yang disiarkan di YouTube. Oleh karena itu, dia merasa bahwa dirinya cukup cerdas menutupi jejaknya.